Chora: Eksplorasi Tubuh Tak Berhingga
Edisi: 17 Sep / Tanggal : 2023-09-17 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEPOTONG baju terusan semacam wearpack digantung dan melayang rendah di sudut bangunan Cemeti–Institut untuk Seni dan Masyarakat, Selasa, 12 September lalu. Baju itu turut melengkapi pameran bertajuk “CHORA: Tubuh-Tubuh yang Tak Berhingga – Lingkaran Pertama” yang digelar selama 8-29 September 2023. Pameran ini merupakan proyek kolaborasi Indonesia-Amerika Tengah dalam Fertile Ground Program oleh Prince Claus Fund.
Baju itu dikenakan seniman asal Nikaragua, Elyla, saat ia melakukan pertunjukan di tanah lapang yang diberi judul Torita-encuetada. Baju itu dibuat dari tumpukan kain perca yang dijahit tebal. Kain itu dijahit dengan beragam corak, tapi dalam satu warna: cokelat atau krem. Pada bagian pinggangnya dililitkan empat sabuk dari kulit. Cawat berbahan kulit dilapiskan di luar kostum. Di sela model baju yang terkesan maskulin itu, tersisip keanggunan. Hiasan renda berwarna krem menyembul di bagian kiri dan kanan pinggang.
Pun bagian dada dibuat menyembul untuk ruang sepasang payudara, ditambah penutup kepala berbentuk banteng dan punggung yang mengusung kotak panjang segitiga seperti keranda yang dimaksudkan sebagai tubuh banteng. Seperti banteng terluka oleh tombak selama penjelajahan, Elyla menari tak tentu arah di bawah remang cahaya. Sesekali salah satu kakinya mengorek tanah. Seseorang menyulutkan api di pangkal tubuh banteng. Api berpendar, meletup-letup seperti kembang api. Elyla mengangkat tinggi tubuh banteng itu, menari bersamanya.
Saat api padam, aktor yang juga aktivis pendiri Operación Queer itu menanggalkan kostumnya, kaus kutangnya, menyisakan sepotong cawat di tubuhnya. Ia melumuri wajah dan tubuhnya dengan abu sisa pembakaran. “Dari…
Keywords: seniman, Pameran Seni, Orientasi Seksual, Cemeti Institute, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.