Wajah Pengungsi Afganistan Dalam Lukisan Nesar
Edisi: 8 Okto / Tanggal : 2023-10-08 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
DI sebuah biduk yang mungil, tiga orang duduk berdesakan. Seorang perempuan yang rambut panjangnya dikepang dua ditemani dua lelaki berjanggut hitam lebat seperti rambut mereka. Memakai jaket pelampung berwarna jingga yang kontras dengan kulit, juga pakaian bermotif seragam, mereka terlihat sedang mencari suatu arah tujuan. Tangan kanan sosok yang di depan perahu menggenggam tongkat dayung, sementara tangan kirinya memegang kompas.
Di lautan berwarna kecokelatan dengan latar langit bercorak kain tradisional di belakang mereka, muncul kobaran api kecil yang menyebar bersama bunga-bunga safron. Flora berwarna keunguan dalam lukisan berjudul The Ambiguous Journey #6, One of a Kind dengan cat minyak pada kanvas berukuran 150 x 300 sentimeter itu melambangkan kekayaan suatu negara untuk warganya.
“Kita belum tahu apakah air atau lautan ini berbahaya untuk kekayaan yang sedang dalam keadaan tenggelam atau bertahan lama,” kata Nesar Ahmad Eesar, Jumat, 29 September lalu.
Seniman 33 tahun yang lahir di Zabul, Afganistan, dan kini bermukim di Bandung itu kembali mengangkat isu tentang pengungsi dan perjalanan hidupnya. Lewat pameran tunggal di Galeri Lawangwangi Creative Space, Bandung, yang berlangsung pada 29 September-29 Oktober 2023, Nesar menampilkan 33 karya yang terdiri atas 22 lukisan, 6 gambar di kertas, dan 5 karya seni grafis.
Dalam pameran bertajuk “Ambiguous Journey: Poetic Limbo” itu, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan seni rupa Institut…
Keywords: Afganistan, Pengungsi Afganistan, Seni, Pameran Seni Rupa, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.