Setahun Wafatnya Edi Sedyawati: Membaca Ulang Arca Ganesha

Edisi: 3 Dese / Tanggal : 2023-12-03 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


TINGGINYA lebih dari 3 meter. Berdiri di sampingnya, kita seolah-olah manusia kerdil. Itulah arca Ganesha yang in situ tak jauh dari Bendungan Karangkates, Malang, Jawa Timur. Besar dan gagah. Ganesha Karangkates peninggalan era Kerajaan Singasari abad ke-13 ini satu-satunya arca Ganesha kuno dalam posisi berdiri yang ditemukan di Jawa.
Ia berdiri dengan posisi samabhangga atau tegak lurus. Ia bersandar pada siras cakra atau pahatan lingkaran bersinar. Ikonografi Ganesha tersebut unik. Ciri-ciri aksesori tengkorak mencolok dari hiasan kepala sampai asana (singgasana) atau pedestal tempat ia berdiri.
Arca Ganesha itu memiliki rambut yang disanggul atau digelung ke atas menjadi mahkota atau jata makuta. Tusuk kondenya berupa bunga merekah. Pada dahinya terpasang jamang (ikat kepala) yang dipahat seolah-olah ditaburi manik-manik permata. Di atas jamang itu ada aksesori ikat kepala lagi dengan motif ardhachandra kapala: tengkorak di atas bulan sabit. Kuping lebarnya mengenakan anting-anting (kundala) berbentuk tengkorak. Ganesha itu bertangan empat atau catur bhuja. 
Tangan belakang kanan dan kirinya membawa parasu (kapak) dan aksamala (tasbih). Jari-jemarinya terlihat gemuk dan gembil. Kapak yang digenggamnya terasa kecil dibanding tangannya dan seolah-olah mudah diayunkan kepada siapa saja yang berniat jahat. “Kekhasan parasu Ganesha Karangkates ini terdapat pada pahatan motif pancaran bunga api,” kata arkeolog Malang, Dwi Cahyono. Akan halnya tangan kanan dan kiri depan manusia gajah itu sama-sama dipahat memegang mangkuk yang dikesankan terbuat dari batok kepala manusia. Belalai Ganesha mengisap isi mangkuk yang dipegang tangan kiri.

Arca Ganesha di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. kemdikbud.go.id
Lengan dan pergelangan tangan Ganesha mengenakan aksesori kankana (gelang tangan), kelat bahu, dan gelang siku yang dipahat seolah-olah berhiaskan berlian. Perutnya buncit tapi tak terlalu menonjol. Di tubuhnya terdapat tali kasta atau upawita berbentuk naga. Ada pula sabuk di depan dada. Arca Ganesha itu dipahat mengenakan kain panjang berwiru dari bawah pusar sampai mata kaki yang juga diikat dengan sabuk atau banda. Kain itu memiliki motif hias tengkorak. Kain Ganesha memiliki sampur dan uncal, untaian kain yang menjulur di depan. Mengenakan aksesori gelang kaki atau binggel, sang Ganesha berdiri menginjak alas atau lapik singgasana yang berhiaskan sembilan tengkorak. Kakinya setengah gajah dan manusia. 
Sehari-hari lokasi arca Ganesha raksasa di Karangkates itu tampak jarang pengunjung. “Namun saat hari Siwaratri Kalpa biasanya umat Hindu mengadakan ritual di depan Ganesha. Suasana pasti ramai sekali. Umat sampai meluber ke jalan bawah,” ujar Suci Rahayu, juru kunci yang setia menunggu arca Ganesha itu dari pagi sampai sore. Tak jauh dari arca itu memang ada tanah lapang dan altar yang biasanya digunakan pemeluk Hindu untuk merayakan hari-hari suci. 
Sama dengan arca Ganesha Karangkates, ciri tengkorak yang mencolok juga terdapat pada arca Ganesha Singasari yang baru dikembalikan dari Leiden, Belanda. Datanglah ke pameran “Repatriasi: Kembalinya Saksi Bisu Peradaban Nusantara” di Galeri Nasional, Jakarta, 28 November-10 Desember 2023. Di situ kita bisa melihat arca Ganesha, salah satu dari empat arca Singasari yang dipulangkan dari Belanda. Arca Ganesha ini sama indahnya dengan arca Ganesha Karangkates. Ganesha ini tidak berdiri, tapi juga tidak juga duduk bersila. Umumnya arca Ganesha selalu dibuat dengan posisi utkutikasana, yaitu duduk dengan kaki terlipat dengan dua telapak kaki bertemu. Posisi demikian adalah posisi duduk Ganesha yang karena perutnya buncit bagai bayi yang tidak bisa duduk bersila seperti orang dewasa.
Ganesha Singasari yang kini dipamerkan di Galeri Nasional terasa istimewa dan lain daripada yang lain karena kaki kanannya seperti dalam posisi ditekuk dengan lutut mengarah ke atas. Adapun kaki kirinya bersila ke dalam (posisi maharjalilasana). Dalam posisi kaki kanan setengah berjongkok demikian, lututnya menjadi menonjol. Yang demikian ini jarang.
Ganesha Singasari yang lama disimpan…

Keywords: ArkeologiBorobudur Writers & Cultural FestivalSingasariEdi SedyawatiPatung GaneshaArca Ganesha
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…