Perspektif Dan Bentuk Lukisan Kartono Yudhokusumo
Edisi: 17 Des / Tanggal : 2023-12-17 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
BUNG Karno meminta satu kalimat dalam pengantar katalog pameran tunggal Kartono Yudhokusumo dihapus. Sudjojono, penulis pengantar, menolak. Kalimat itu menyatakan bakat melukis Kartono sama besar dengan bakat Basoeki Abdullah. Pameran tetap berlangsung di Kantor Besar Poetera, Jakarta, Oktober 1943, satu kalimat tersebut dihapus, dan Sudjojono keluar dari Poetera—Poesat Tenaga Rakjat—organisasi kebudayaan yang dikelola Sukarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan KH Mas Mansoer. Sudjojono kemudian menulis tentang pameran Kartono, bisa jadi untuk menguatkan penilaiannya, mengapa ia mengatakan bakat Kartono sama besar dengan bakat Basoeki.
Selain menyanjung gambar-gambar yang “biasa”—sepatu sebagai sepatu, rumah sebagai rumah, dan seterusnya—Sudjojono memuji dua karya Kartono yang “meninggalkan pandangan mata orang biasa untuk mengejar jalan ciptaannya. Perspektif ditinggalkan, alam mulai diubah.…” Tulisan ini dipublikasikan di koran Pembangoen edisi 13 Oktober 1943.
Sudjojono tidak mendedahkan proses karya Kartono dari yang “biasa” menjadi “tidak biasa”, dan diharapkannya bisa meningkatkan apresiasi masyarakat dari karya “bagus biasa” menjadi “bagus kesenian”, dalam lukisan naturalisme.
Pameran karya Kartono di Galeri Salihara, Jakarta Selatan, hingga 21 Januari 2024 memajang lebih dari 70 karya yang dibuat pada 1930-an hingga menjelang kecelakaan yang menyebabkan akhir hidup sang perupa, pertengahan 1957. Pada jamaknya, kita mengenal karya Kartono yang diciptakannya pada 1950-an, karya yang menggubah bentuk pepohonan, hewan, dan manusia dari bentuk alami menjadi bentuk imajinatif, yang sudah “tidak biasa”.
Setidaknya dua lukisan Kartono koleksi Galeri Nasional Indonesia telah sering dipublikasikan, yakni Melukis di Taman (1952) dan Anggrek (1956). Seperti apa karya sebelumnya tidak banyak kita ketahui. Keterbatasan ini membuat Amir Sidharta, kurator dan penulis seni rupa, bersemangat meriset karya-karya Kartono…
Keywords: Sudjojono, Galeri Salihara, Pameran Lukisan, Kartono Yudhokusumo, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.