Siapa Ratu Kalinyamat Yang Memimpin Ribuan Tentara Menyerbu Portugis Di Selat Malaka
Edisi: 17 Des / Tanggal : 2023-12-17 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
SEJUMLAH orang duduk bersimpuh di teras sebuah makam yang mereka yakini sebagai makam Ratu Kalinyamat ketika azan zuhur berkumandang pada hari itu, Selasa, 12 Desember 2023. Mereka sedang membacakan tahlil untuk Retna Kencana, nama asli Ratu Kalinyamat, yang pernah memimpin wilayah Jepara dan sekitarnya tersebut. Para peziarah hanya bisa sampai di teras makam. Hari itu, cungkup makam hanya dibuka sampai pukul 11.30. Pada hari biasa, bangunan utama makam Ratu Kalinyamat dibuka setengah hari sejak pukul 07.00. Pintu makam dibuka sampai sore ketika akhir pekan dan hari libur.
Kompleks permakaman tersebut berada di lingkungan Masjid Astana Sultan Hadlirin Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Lokasinya persis di sebelah barat masjid. Keduanya dihubungkan jalan paving selebar 2 meter. Jalan sepanjang sekitar 30 meter itu juga dilengkapi atap. Sementara itu, di kanan-kirinya terdapat makam-makam tua bernisan batu karang.
Setelah melintasi jalan beratap itu, pengunjung makam Ratu Kalinyamat akan melewati dua gapura. Makam Ratu Kalinyamat berada di sebuah bangunan bersama sebelas makam lain. Posisinya berada di sudut barat laut. Pusara Ratu Kalinyamat berkijing besar dan dibalut kain warna hijau. Di nisannya tertulis kalimat tauhid.
Makam Ratu Kalinyamat berjajar dengan tiga kuburan lain. Di sampingnya adalah makam suaminya, Sultan Hadlirin. Kemudian dua makam lain adalah istri kedua Sultan Hadlirin, Raden Ayu Prodobinabar, dan anak angkat mereka, Dewi Wuryan. Sementara itu, yang berada di baris kedua adalah makam ayah angkat Sultan Hadlirin, Chi Hui Gwan. Enam makam lain di cungkup tersebut tak diketahui identitasnya.
Sejak 10 November 2023, salah satu orang yang diyakini disemayamkan di makam tersebut dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Saikhul Aminin, 50 tahun, juru kunci makam Ratu Kalinyamat, menyebutkan peziarah telah banyak berdatangan sejak puluhan tahun lalu. “Setiap hari 500-1.000 peziarah,” katanya.
Gerbang makam Ratu Kalinyamat, 1900. KITLV
Saikhul menyebutkan jumlah itu bisa meningkat dua kali lipat saat akhir pekan atau hari libur. “Saat hari libur bisa 2.500-3.000,” ujarnya. Menurut dia, jumlah peziarah lebih dari itu karena banyak yang tak mengisi daftar tamu. Selama ini warga Jepara mengenal pasangan Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin sebagai pemimpin dan penyebar agama Islam di pesisir Jawa dan kisahnya mengerahkan ribuan tentara saat menyerang Portugis di Malaka.
Ayah angkat Pangeran Hadlirin, Chi Hui Gwan, berasal dari Kerajaan Champa (sekarang sekitar Vietnam), seorang ahli seni ukir. Dia bergelar Patih Sungging Badar Duwung. Dialah yang kemudian menyebarkan keahlian seni ukir kepada masyarakat Jepara. “Cikal-bakal seni ukir Jepara,” tutur Saikhul.
Sejumlah batu ukir peninggalan Ratu Kalinyamat masih terpasang di dinding masjid. Motifnya beragam dan kebanyakan bermotif tanaman. Ratu Kalinyamat putri pemimpin Kesultanan Demak, Sultan Trenggono. Wilayah kekuasaannya…
Keywords: Portugal, Pahlawan Nasional, Selat Malaka, Jepara, Ratu Kalinyamat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…