Mengapa Smelter Nikel Tsingshan Indonesia Meledak

Edisi: 31 Des / Tanggal : 2023-12-31 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


KEBAKARAN di pabrik peleburan dan pengolahan atau smelter nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel atau ITSS menelan banyak korban. Tercatat 59 pegawai menjadi korban, sebanyak 19 di antaranya meninggal karena terpanggang dan kesulitan bernapas. Satu yang selamat dan kini sedang menjalani perawatan adalah Fatriansyah, petugas yang menyaksikan langsung insiden tersebut. 
Tempo memperoleh kisah Fatriansyah alias Rian dari Andi Hamka, Wakil Ketua Bidang Advokasi Dewan Pimpinan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Cabang Morowali. Pada 27 Desember 2023, Hamka dan beberapa anggota SPN mendapat cerita tersebut setelah menengok Rian yang sempat mengalami kesulitan bernapas. "Sekarang akan dirujuk ke Makassar,” kata Hamka kepada Tempo. Berikut ini penuturannya.

•••
WAKTU kerja tersisa satu setengah jam ketika Fatriansyah alias Rian dan kawan-kawan mulai memperbaiki kebocoran tungku nomor 41 Departemen Ferosilikon di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Saat itu, Ahad, 24 Desember 2023, jarum jam menunjukkan pukul 05.30 Wita. 
Rian, yang saat itu kebagian jadwal kerja malam, sudah bekerja sejak Sabtu, 23 Desember, di smelter ITSS yang berlokasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah. Di kawasan industri pengolahan nikel tersebut, hampir semua smelter beroperasi selama 24 jam, nonstop. Sama seperti industri pengolahan tambang lain yang bekerja tanpa henti untuk memastikan panas tungku pelebur bijih nikel stabil. Pabrik dijalankan oleh tiga regu pekerja yang masing-masing bertugas selama delapan jam sehari.

Aktivitas karyawan pasca kecelakaan kerja di pabrik ferrosilikon PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel yang berada di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah, 24 Desember 2023. Dok.IMIP
Tungku nomor 41 sebetulnya sudah dihentikan operasinya sejak tiga hari sebelumnya atau pada Kamis, 21 Desember. Tungku dimatikan karena ada indikasi kebocoran. Setelah terak atau material sisa pengolahan nikel yang menempel di tungku itu mendingin, Rian dan beberapa rekannya mendapat perintah mengelas bagian yang bocor pada Ahad subuh. Di sinilah permulaan peristiwa nahas itu terjadi.
Ketika proses pelubangan pelat tungku dan pengelasan mulai berjalan, uap panas menguar disertai lelehan cairan merah dari tungku. Melihat kondisi itu, Rian memilih menjauh dan membelakangi bejana baja raksasa tersebut. Sekitar pukul 06.11 Wita, terjadi ledakan dahsyat yang mengempaskan dan membakar seisi ruangan. Rian dan beberapa rekannya terkapar. Satu ruangan langsung gelap tertutup debu dan asap.
Di tengah kegelapan, Rian terus beristigfar. Dia mengaku sempat mendengar raungan orang-orang yang kesakitan. Sembari menahan sesak, Rian mencari jalan selamat. Beruntung dia bisa keluar dari lokasi kebakaran. Tapi 19 rekannya bernasib lain. Sebagian wafat terpanggang, yang lain meninggal akibat sesak napas. Data terakhir yang diperoleh Tempo menyebutkan 11 korban adalah pekerja Indonesia dan delapan lainnya berasal dari Cina.
Salah satu korban meninggal dalam musibah itu adalah La Ode Abdul Mursalim, 26 tahun. “(Almarhum) sepupu saya,” ujar Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 2015-2019, kepada Tempo pada 26 Desember atau dua hari selepas peristiwa nahas itu. Menurut Syarif, Mursalim berasal dari Walengkabola, sebuah kampung di…

Keywords: SmelterMorowaliLuhut Binsar PandjaitanIda FauziyahSmelter NikelIMIPITSS
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…