Nasib Para Korban Jeratan Kabel
Edisi: 07 Jan / Tanggal : 2024-01-07 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :
NIAT Fatih Nurul Huda menemui Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Karyoto di kantornya pada 29 Desember 2023 gagal terwujud. Padahal pria 50 tahun itu ingin memastikan nasib penyelidikan kasus anaknya, Sultan Rif’at Alfatih, 20 tahun, yang menjadi korban jeratan kabel fiber optik milik PT Bali Towerindo Sentra Tbk atau Bali Tower di Jalan Antasari, Jakarta Selatan.
Sehari sebelumnya, Karyoto mengatakan belum menemukan unsur pidana dalam kasus Sultan. Akibat pernyataan ini, Sultan merasa tak enak makan dan tidur.
Saat Fatih berada di markas Polda Metro Jaya di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Karyoto sebenarnya berada di kantor. Fatih sempat diarahkan menemui penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum yang menangani kasus ini. Di situlah Fatih bisa bernapas lega setelah penyidik memastikan penanganan kasus Sultan masih berlanjut. “Gelar perkara juga belum,” ujarnya menirukan ucapan penyidik kepada Tempo, 6 Januari 2024. Polisi juga sudah mengambil keterangan Sultan dan Fatih pada 5 Januari 2024.
Sultan terjerat kabel tepat setahun yang lalu, 5 Januari 2023. Akibat terluka di tenggorokan, mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu harus bernapas lewat lubang batang di lehernya. Tak hanya proses hukum, urusan pemberian tali asih ataupun bantuan antara keluarga Sultan dan PT Bali Towerindo juga belum tuntas.
Fatih mengklaim tak pernah menerima bantuan moril dan materi dari Bali Tower. Luka Fatih terobati karena menerima perawatan gratis di Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur. PT Bali Tower sebetulnya sudah pernah menawarkan bantuan…
Keywords: Internet, Restorative Justice, Fiber Optik, Karyoto, Kabel Optik, Kabel Semrawut, PT Bali Towerindo, Korban Jeratan Kabel, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…