Pembajakan Demokrasi Dan Bahaya Rezim Otokrasi

Edisi: 14 Jan / Tanggal : 2024-01-14 / Halaman : / Rubrik : KL / Penulis :


DEMOKRASI adalah sistem kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Untuk itu, kekuasaan harus diawasi dan dibatasi agar tidak dijalankan secara sewenang-wenang. Sebab, seperti kata sejarawan Inggris, Lord Acton (1833-1902), kekuasaan cenderung menyimpang dan kekuasaan yang bersifat absolut tanpa pengawasan dan pembatasan sudah pasti menyeleweng. Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.
Dalam negara demokrasi, pembatasan kekuasaan diatur dalam hukum tertinggi negara, yaitu konstitusi. Karena itu, konstitusi harus memastikan pengawasan dan pembatasan terhadap kekuasaan. Perkembangan demokrasi belakangan ini menciptakan sesuatu yang menakutkan, sebagaimana digambarkan dalam buku How Democracies Die (2018) yang ditulis oleh Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, bahwa mimpi buruk proses demokrasi adalah lahirnya demagog.
Kamus bahasa Indonesia mendefinisikan demagog sebagai pemimpin yang dipilih rakyat tapi kemudian menggunakan kekuasaannya untuk menghasut dan membangkitkan semangat rakyat guna memperoleh kekuasaan lebih demi kepentingan pribadi. 
Tren berbahaya dalam kematian demokrasi adalah ancaman yang muncul dari pemimpin populis, mereka yang dipilih melalui sistem pemilihan umum yang demokratis.…

Keywords: JokowiDemokrasiPopulismeLegalisme OtokratikKrisis DemokrasiDemagogPembajakan DemokrasiKekuasaan StrukturalOtokrasi
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…