Jejaring Luhut Pandjaitan Dalam Sengketa Perusahaan Nikel

Edisi: 25 Feb / Tanggal : 2024-02-25 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :


TANGAN Alvin Firman Sunanda tiba-tiba menggebrak meja saat Togi Pangaribuan mengucapkan nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sambil menunjuk Togi, Alvin memberi peringatan. “Kamu jangan bawa-bawa nama Pak Luhut di sini,” kata Togi menirukan ucapan Alvin dalam pertemuan tersebut kepada Tempo di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024.
Togi hadir sebagai kuasa hukum keluarga pengusaha Agung Dewa Chandra, pemilik PT Halmahera Sentra Mineral. PT Halmahera menguasai 30 persen saham perusahaan tambang nikel PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara. Keluarga Chandra sedang terlibat sengketa bisnis dengan Zhenshi Holding Group asal Cina, pemilik 70 persen saham di PT Fajar Bhakti.
Togi merasa heran lantaran Alvin, Direktur PT TBS Energi Utama Tbk—sebelumnya bernama PT Toba Bara Sejahtra Tbk—yang lebih dulu menyebut nama Luhut. Alvin, ucap Togi, mengatakan Luhut sangat peduli pada investasi asing. Ini yang dianggap menjadi alasan Alvin memediasi sengketa di PT Fajar Bhakti.
Pertemuan itu berlangsung pada 2 Maret 2021 di ruangan pantri kantor PT TBS Energi Utama di Office District 8, kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan. Togi datang bersama Caroline Chandra, putri Agung Dewa Chandra yang sekarang memimpin PT Halmahera. Adapun Alvin ditemani Haryanto Damanik dan Suaidi Marasabessy, purnawirawan letnan jenderal yang menjabat Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia periode 1999-2000.
Seperti Togi, Caroline juga merasa heran. Ia datang karena Suaidi yang merencanakan pertemuan itu dengan alasan membantu mediasi PT Halmahera dengan Zenshi. Tapi pertemuan itu tak dihadiri satu pun perwakilan Zhenshi. “Kami malah merasa diintimidasi, bukan dimediasi,” tutur Caroline.
Alvin dan Haryanto, yang pernah bekerja di PT TBS, hadir atas undangan Suaidi. Meski pertemuan berlangsung di kantornya, Alvin mengungkapkan PT TBS memang tidak terlibat sama sekali dalam bisnis nikel di Pulau Gebe, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Di pulau itu, PT Fajar Bhakti pernah menguasai wilayah konsesi tambang nikel seluas 800 hektare. Izin usaha pertambangan (IUP) PT Fajar Bhakti dicabut pemerintah pada 2023.

Lentan Jenderal (Purnawirawan) TNI Suaidi Marasabessy saat tergabung dalam tim Bravo 5 dalam silahturahmi kebangsaan relawan Jokowi-Ma'ruf Amin di Hotel Marc Passer Baroe, Jakarta, 21 Juni 2019./Tempo/Irsyan Hasyim
Alvin membantah…

Keywords: Sengketa BisnisNikelBareskrim Luhut PandjaitanLuhut Binsar PandjaitanTambang Nikel
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…