Monster Cumi-cumi Di Pameran Mural Darbotz
Edisi: 10 Mar / Tanggal : 2024-03-10 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
MONSTER-MONSTER hasil karya Darbotz “menyerbu” Yogyakarta. Dalam sebuah pameran tunggal, monster berbentuk cumi-cumi yang diimajinasikan seniman grafiti asal Jakarta itu merangsek dan memenuhi lantai atas Srisasanti Gallery di Kota Gudeg selama dua bulan lebih, tepatnya pada 2 Maret-5 Mei 2024. Darbotz mengusung dimensi grafiti yang khas berupa kelindan antar-bangun datar lingkaran, elips, segi empat, dan segitiga. Ada monster berkepala bulat besar dan ada yang berkepala lebih kecil dari badannya. Ada yang matanya melotot. Pun tak sedikit yang sipit dan terkesan mengantuk. Bahkan ada yang tajam menyelidik. Giginya panjang, runcing, dan rapi.
Monster ala Darbotz tak semenyeramkan imajinasi orang kebanyakan, justru terkesan unik. Hal ini mengingat monster-monster yang mulai dipopulerkan Darbotz pada 2004 di tembok-tembok Jakarta tersebut adalah caranya menggambarkan kehidupan kota metropolitan yang ditinggalinya. Ruwet, kejam, dan macet, tapi masih menyimpan sisi humanis dan kemampuan bertahan.
“Pameran 2024 di Yogyakarta adalah 20 tahun gue berkarya dan karakter ini ada. Menampilkan sesuatu yang baru,” kata Darbotz lewat akun Instagram @darbotz.
Yogyakarta menjadi persinggahan pertama karyanya pada 2024. Ini sekaligus pameran solo pertamanya di Yogyakarta untuk menggenapi enam pameran tunggal sebelumnya. Yang spesial dalam pameran ini, Darbotz menampilkan metamorfosis karya-karyanya yang disebutnya proses pendewasaan selama 20 tahun berkarya (2004-2024).
“Karya pertama justru berwarna,” ujar seniman yang tak pernah…
Keywords: Pameran Seni, Mural, Grafiti, Yogyakarta, Pameran Tunggal, Darbotz, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.