Pertunjukan Wayang Topeng Klana Rangga Puspita

Edisi: 17 Mar / Tanggal : 2024-03-17 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


HARUM dupa menguar, alunan gamelan merdu mengiringi rintik hujan di Padepokan Seni Mangundharma, Desa Tulusbesar, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Jumat malam, 8 Maret 2024. Sekitar 200 penonton tak beringsut dari tempat duduknya. Mereka mengenakan jas hujan warna-warni dan meriung di area pelataran padepokan hingga pergelaran wayang topeng Malang berjudul Klana Rangga Puspita tuntas.
Penonton duduk meriung di tengah serta sisi kanan dan kiri amfiteater. Sedangkan panggung pertunjukan berada di atas amfiteater dengan setting Kerajaan Medang Gora Bipraya, di tengah untuk taman, dan pendapa untuk setting Kerajaan Singasari. Sang dalang menyampaikan cerita dalam tiga bahasa, yakni Bali, Jawa, dan Indonesia.
Dalang Ki Mohammad Soleh Adi Pramono membuka pertunjukan dengan bahasa Bali, “Hanate sire Klana Rangga Puspite nateng Medang Gora Bipraye. Anangun kunang bageman lawan senopati-senopati Surya Bangsa, Surya Sesa, Candra Geni, Candra Wukuk.... (Adalah seorang Klana Rangga Puspita, raja dari Medang Gora Bipraya, mengumpulkan para senapati Surya Bangsa, Surya Sesa, Candra Geni, Candra Wukuk....).”
Di hadapan para senapati, Raja Klana menyampaikan keinginannya terbang ke angkasa. Ia mengagumi Gatotkaca yang bisa terbang. Dalam pertemuan itu, seorang pendeta Kerajaan Medang Gora Bipraya, Danyang Kapulutan, memberi nasihat agar Raja bersuci di Kintamani dan meminta petunjuk Dewa Syiwa yang memiliki ilmu bayu bajra hingga bisa terbang. 

Raja Medang Gora Bipraya Klana Rangga Puspita menunggangi kuda Sembrani dalam pergelaran wayang topeng bertajuk Klana Rangga Puspita di Padepokan Seni Mangundharma, Tulusbesar, Tumpang, Malang, Jawa Timur, 8 Maret 2024. Tempo/Eko Widianto
Syiwa yang memiliki sifat…

Keywords: Pentas SeniWayangGamelanTari Topeng MalangKlana Rangga PuspitaWayang Topeng
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.