Seni Tradisisional Para Maestro Jambi Dan Kalimantan
Edisi: 17 Mar / Tanggal : 2024-03-17 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
BERBALUT kostum hijau dipadukan dengan kain merah, kepalanya berhias mahkota dan sunting. Dari kepalanya pula pernak-pernik hiasan menjuntai di bagian telinga. Ia berjalan masuk perlahan mendekati gamelan. Tubuh rentanya agak bungkuk karena usia. Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk bergerak. Menari dengan gemulai, dengan iringan gamelan dari samping panggung, Siti Rahela, 81 tahun, bergerak dengan anggun.
Dia berdiri dengan kedua tangannya yang memegang selendang, menari, lalu sedikit menekukkan lutut, agak memiringkan badan memutar perlahan, dan bergerak mulus duduk bersila. Penonton bertepuk tangan riuh ketika ia memutar badan perlahan hingga bersila sambil menari beberapa saat untuk kembali berdiri. Keseimbangan penari sepuh ini masih bagus dalam bergerak memutar dan kemudian duduk bersila. Ketika hendak berdiri, ia bangkit perlahan dan agak memiringkan badan sambil mengayun selendangnya.
Saat belajar menari di usia 10 tahun, Siti awalnya kesulitan memainkan beberapa gerak tari Kelik Lang. Akhirnya Siti belajar kepada sang nenek yang juga murid langsung pencipta tari Kelik Lang, Tuan Putri Rano Pinang Masak. Tekad dan semangatnya menguasai tarian yang berkisah tentang seekor elang yang menyelamatkan seorang anak ini disambut kegembiraan ibu Siti. Siti Rahela yang datang jauh-jauh dari Pulau Temiang, Tebo, Jambi, ini masih terampil menunjukkan gerakan tarian Kelik Lang kendati sudah sepuh. Usianya tak menghalanginya menampilkan yang terbaik.
Sabtu sore, 9 Maret 2024, Siti Rahela tampil bersama para maestro lain dalam perhelatan Panggung Maestro III yang berlangsung pada 8-9 Maret 2024 di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pemrakarsanya adalah Yayasan Bali Purnati serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sebelum Siti tampil, beberapa maestro lain dari Jambi juga unjuk kebolehan. Usia mereka 70-80 tahun. Tapi mereka dengan penuh semangat…
Keywords: Budaya, Tari Tradisional, Seni Pertunjukan, Seni Tari, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.