Orang Utan Bertubuh Nikel
Edisi: 14 Apr / Tanggal : 2024-04-14 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
PADA sebidang dinding, pantulan proyektor memperlihatkan sosok patung orang utan yang unik. Matanya seperti terpejam. Dalam larutan asam nikel yang memancarkan warna hijau toska, tubuh sekujur patung itu berselubung buih-buih. Buih itu seperti menyiram, menempel pada badan patung orang utan tersebut. Sebuah sensasi kimiawi yang artistik. Sementara di depan dinding itu sebuah proyektor dan lampu menyorot, di pojok proyektor terlihat sebuah patung mungil, mungkin sekitar 5 sentimeter tingginya. Itulah si orang utan yang diletakkan menghadap dinding, seolah-olah memandang imaji tubuhnya.
Karya ini sesungguhnya memperlihatkan sebuah ironi, kisah tentang manusia, energi, dan lingkungan. Patung mungil itu telah diperbesar imajinya oleh sang seniman, Bagus Pandega. Ia meletakkan patung logam mungil itu di “kolam” asam nikel. Buih-buih yang melumuri sekujur patung adalah proses pelapisan nikel, kurang-lebih hanya setebal 1 milimeter. Nikel bersifat melindungi material logam dari karat atau korosi. Benda yang akan dilapisi hendaknya bersih dari karat.
Ironi yang hendak disampaikan Andit—panggilan akrab Bagus Pandega, seniman lulusan Institut Teknologi Bandung—tak lepas dari kebutuhan manusia akan energi dan sumber-sumbernya. Saat ini Indonesia mendulang cuan dari produksi tambang nikel di beberapa pulau, antara lain di Sulawesi dan Maluku. Penambangan nikel dalam lima tahun terakhir sangat masif, untuk diekspor.
Di balik besarnya keuntungan produksi nikel, sejumlah kerusakan lingkungan menyertai. Pembukaan kawasan hutan dan penggalian serta aktivitas lain mengakibatkan kerusakan jalan dan desa di sekitar tempat penggalian dan pengolahan. Sumber air dan sungai pun rusak hingga…
Keywords: Kerusakan Lingkungan, Nikel, Pameran Seni, Pandemi Covid-19, Tambang Nikel, Hilirisasi Nikel, Lingkungan, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.