Riwayat Immanuel Kant Di Konigsberg: Bagaimana Kota Itu Menjadi Kaliningrad?

Edisi: 28 Apr / Tanggal : 2024-04-28 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


IMMANUEL KANT adalah bagian dari panteon pemikir terpenting dalam sejarah filsafat Eropa, khususnya Jerman. Ia bahkan kerap disebut sebagai filsuf paling berpengaruh dari masa Aufklärung di Prusia. Namun sesungguhnya kota tempat Kant lahir dan bergiat tidak berada di Jerman. Tepatnya wilayah itu kini merupakan bagian dari sepotong tanah eksklaf seluas 15.125 kilometer persegi milik Rusia, terjepit di antara Polandia dan Lituania. Kota yang dikenal Kant sebagai Königsberg itu kini bernama Kaliningrad.  
Bagaimana Königsberg menjadi Kaliningrad? Bagaimana kota kelahiran dan kematian salah satu pemikir terbesar Jerman itu kini berada di wilayah kekuasaan Rusia? 
Königsberg didirikan di tepi Laut Baltik oleh para kesatria Teutonik pada 1255 dalam perjalanan mereka membawa misi kristenisasi ke kawasan Baltik (kini wilayah Lituania, Latvia, dan Estonia). Mereka membangun sebuah benteng yang mereka namai Königsberg di atas kawasan yang dulu adalah perkampungan nelayan Prusia Lama bernama Twangste. Nama Königsberg, yang berarti “Gunung Raja”, didedikasikan kepada Raja Ottokar II dari Bohemia yang memimpin salah satu ekspedisi para kesatria Teutonik di wilayah itu. Permukiman berangsur tumbuh di sisi utara dan selatan benteng Königsberg, sampai akhirnya Königsberg diresmikan sebagai kota pada 1286. 
Kota ini berkembang pesat. Lokasinya yang strategis menjadikannya pelabuhan penting bagi sektor perdagangan dan militer. Namun bukan hanya itu. Ia juga berkembang sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, agama, dan budaya. Königsberg resmi menjadi ibu kota Kadipaten Prusia (Herzogtum Preußen) pada 1525 sampai gelar keibukotaan tersebut dipindahkan ke Berlin pada 1701. Namun sesudah itu pun Königsberg tetap menjadi lokasi upacara penobatan para pemimpin Prusia. 


Baca Juga:


Manifesto Menolak Kant


Etika Al-Ghazali dan Kant




Königsberg juga penting bagi perkembangan kebudayaan Polandia dan Lituania. Sesudah percetakan pertama mulai beroperasi di sana pada 1523, selain mencetak kitab suci dan buku-buku berbahasa Jerman serta Rusia, percetakan di Königsberg adalah yang mencetak kitab suci berbahasa Polandia edisi pertama (1551), juga buku katekismus yang sekaligus merupakan buku pertama yang dicetak dalam bahasa Lituania (1547). 
Universitas Albertina didirikan pada 1554. Di institusi inilah kelak Immanuel Kant menuntut ilmu, mengajar, dan mengembangkan pemikiran-pemikirannya yang kemudian menjadi pokok-pokok filsafat penting dari masa Aufklärung. 
Pada 1724, dua kota kecil di dekat Königsberg, yaitu Kneiphof dan Löbenicht, dipersatukan ke dalam kawasan kota tersebut. Pada tahun yang sama, lahirlah Immanuel Kant. Kant tumbuh dalam sebuah keluarga besar yang sederhana. Ayahnya adalah pembuat pelana kuda yang pemasukannya pas-pasan untuk menafkahi istri dan sembilan anaknya. Namun mujur bagi si bungsu Kant muda, masyarakat Königsberg yang sejahtera menghargai budaya dan intelektualitas. Kecerdasan Kant sudah mulai terlihat saat ia muda hingga menarik perhatian seorang pendeta Lutheran. Pendeta inilah yang membantu Kant mengenyam pendidikan di sekolah, kemudian lanjut ke Universitas Albertina (kemudian juga dikenal sebagai Universitas Königsberg). Di sana Kant mempelajari teologi, tapi kemudian ketertarikannya beralih ke filsafat.  
Sesudah lulus, Kant ingin langsung memulai kerja akademiknya. Pada waktu itu, jalur karier tersebut ia awali dengan bekerja sebagai pengajar muda tanpa bayaran di almamaternya. Namun, karena keluarganya tidak mampu menopang biaya pilihan karier tersebut, ia harus bekerja dulu selama sekitar delapan tahun sebagai guru privat bagi anak-anak kalangan terpandang Königsberg. Periode ini pada akhirnya juga membuahkan manfaat bagi Kant karena ia jadi mengenal dengan baik sejumlah keluarga berpengaruh di kotanya. Kant mulai membangun jejaring dan reputasi intelektualnya di kalangan para terpandang Königsberg, dan mereka pun menghargai serta mendukung perkembangan pemikiran Kant selanjutnya. 
“Kota (Königsberg) dan universitasnya merupakan pusat liberalisme Prusia dan dengan demikian dapat kita katakan bahwa sang filsuf berkontribusi besar dalam membentuknya,” ucap Profesor Doktor Ruth Leiserowitz, sejarawan dan akademikus dengan spesialisasi wilayah Polandia, Königsberg/Kaliningrad, dan Lituania barat. Pada saat ini, Leiserowitz menjabat Deputi Direktur Institut Sejarah Jerman di Warsawa, Polandia. 
“Semua yang dikatakan Kant tentang justifikasi dan keterbatasan pengetahuan, afirmasi moralitas dan hukum, ataupun pemahaman tentang keindahan didasarkan pada pemahaman tentang kebebasan pribadi dan tanggung jawab individu,” dia melanjutkan.

•••
HAMPIR…

Keywords: RusiaJermanIlmu FilsafatImmanuel Kant
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…