Cara Asyik Beragam Komunitas Menyuarakan Toleransi

Edisi: 5 Mei / Tanggal : 2024-05-05 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


SYIAR toleransi dengan mengutamakan kreativitas menjadi rutinitas tim komunitas Cadar Garis Lucu. Komunitas beranggota sembilan perempuan ini aktif mengedepankan edukasi tentang isu toleransi, baik daring maupun luring. Di Instagram, misalnya, mereka kerap membuat video Live bersama pemuka lintas agama. Mereka membicarakan topik toleransi bersama seorang biksu. Di lain waktu, mereka pernah membicarakan topik toleransi bersama pendeta. “Kami juga pernah berkolaborasi dengan Ahmadiyah. Kita tahu bahwa mereka kerap dicap negatif,” kata co-founder Cadar Garis Lucu, Andi Ulfa Wulandari, kepada Tempo dalam wawancara virtual pada Maret 2024. 
Ulfa bercerita, sebelumnya komunitas Cadar Garis Lucu lebih berfokus pada isu toleransi gender. Sebagai wanita bercadar, mereka kerap dinilai hanya bisa berdiam diri di rumah. Ada pula yang menilai mereka hanya bisa melakukan pekerjaan domestik. Mereka pun dinilai tidak etis ketika bersuara di tempat umum. Tak jarang pula yang menilai mereka tidak boleh eksis di ruang publik. 
Untuk mendobrak berbagai stigma itu, Cadar Garis Lucu membuat berbagai konten yang hendak menjelaskan bahwa wanita bercadar pun boleh berekspresi di media sosial. Mereka terus mengedukasi bahwa wanita bercadar memiliki hak yang sama dengan wanita lain. Ternyata ekspresi mereka di media sosial pun dianggap buruk oleh kelompok lain. Beberapa menilai wanita bercadar sangat dekat dengan isu radikalisme, terorisme, hingga fanatisme. “Belum lagi kami pun dikaitkan dengan berbagai dogma agama,” ucapnya.
Peristiwa bom Gereja Katedral Makassar makin mencoreng citra perempuan bercadar. Maklum, polisi menyebutkan pelaku teror yang menyebabkan 20 orang meninggal itu seorang wanita berusia 21 tahun yang mengenakan cadar hitam. Untuk meredakan citra hubungan cadar dengan teroris itu, perwakilan Cadar Garis Lucu pun menemui Uskup Agung Kota Makassar Mgr Johannes Liku Ada’ sambil membawa bunga. 


Baca Juga:


Kampanye Toleransi Komunitas Cadar Garis Lucu


Ustad dan Ustazah Kampung Penjaga Toleransi


Asal Mula Radikalisme Masuk Kampus




Ulfa mengatakan mereka memberi…

Keywords: Toleransi BeragamaToleransiKreativitasWar Takjil
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…