Falsafah Yang Membawa Ryan Wibawa Juara Menyeduh Kopi Tingkat Dunia

Edisi: 5 Mei / Tanggal : 2024-05-05 / Halaman : / Rubrik : SOS / Penulis :


DI hadapan tiga juri, Ryan Wibawa menyeduh kopi racikannya dengan alat seduh manual. Ada tiga jenis kopi yang ia bawa untuk disajikan dalam kompetisi World Brewers Cup 2024, yang berlangsung di Specialty Coffee Expo, Chicago, Amerika Serikat, 12-14 April 2024, yaitu Windy Ridge Geisha dari Panama, El Diviso Ombligon dari Kolombia, dan Sukawangi Excelsa dari Sumedang, Jawa Barat. 
Ketiga varian kopi tersebut ia gabungkan dengan total 15 gram untuk satu cangkir. Komposisinya: 70 persen Windy Ridge Geisha, 20 persen El Diviso Ombligon, dan 10 persen Sukawangi Excelsa. Gabungan bubuk kopi itu ia siram dengan 220 gram air yang terbagi dalam dua kali proses penyeduhan. 
“Resep seduhnya aku bilangnya ini double immersion method,” kata Ryan, yang sedang berada di Korea Selatan ketika dihubungi Tempo, Senin, 29 April 2024.
Dalam proses pertama, pria 32 tahun itu menuangkan 100 gram air untuk merendam kopi. Setelah kopi direndam selama 40 detik dengan suhu 86 derajat Celsius, Ryan membuka valve atau saluran air. Kemudian, pada menit 1 lewat 5 detik, ia kembali menuangkan 120 gram air. Pada tuangan kedua ini, ia menutup saluran airnya. Ini menandakan proses immersion masuk tahap kedua. 
Setelah kopi ditahan selama 1 menit 5 detik dengan suhu 92 derajat Celsius, Ryan kembali membuka saluran air. Namun kopi belum bisa dinikmati. “Ditunggu 2 menit 25 detik. Sudah deh langsung dinikmatin dan langsung aku sajikan ke juri,” ujarnya.


Baca Juga:


Cita Rasa Sebutir Kopi


Kopi: Dari Kebun Sampai ke Cangkir




Ryan menuturkan, penggabungan ketiga kopi itu membuat aromanya dominan anggur merah, jeruk mandarin, hibiscus, dan rose hip. Untuk keasaman, kopi racikannya memberikan cita rasa anggur atau jeruk serta dominan manis tebu dari Sukawangi Excelsa. 
Selain memperlihatkan keterampilan dalam menyeduh kopi, Ryan mempresentasikan konsep dan pesan kopi yang ia bawa. Pria asal Jakarta itu mengusung semboyan bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. 
Makna semboyan tersebut, kata Ryan, merefleksikan konsep kopi yang ia bawa dalam kompetisi. Meski berbeda asal negara, varietas, hingga proses setelah panen, ternyata ketiga kopi punya tujuan yang sama, yaitu menghasilkan satu harmoni dalam cangkir. 
“Suatu harmoni dalam satu cangkir itu bisa memberikan pengalaman yang baik kepada orang yang meminumnya. Ternyata cocok dan in line dengan Bhinneka Tunggal Ika,” ucap Head of Coffee Common Grounds, Jakarta, tersebut.
Teknik, resep, dan konsep yang disiapkan selama empat bulan itu akhirnya membawa Ryan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia keluar sebagai juara ketiga dalam kompetisi utama kejuaraan kopi dunia. Capaian ini kian membanggakan karena untuk pertama kalinya Indonesia masuk tiga besar World Brewers Cup sejak digelar pada 2011.

Penyeduh kopi asal Indonesia, Ryan Wibawa, berhasil menoreh prestasi sebagai juara 3 di kontes…

Keywords: KopiStarbucks Ryan WibawaBaristaWorld Brewers CupKopi Indonesia
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Sang Peroboh Menara Gading
2007-11-04

Ia pionir dalam bidang telekomunikasi satelit indonesia. insinyur juga harus pandai berbisnis.

M
Membesarkan Indonesia dengan Musik
2005-07-10

Erwin gutawa adalah musisi cemerlang. jenjang karier sebagai seorang musisi telah lengkap ia lakoni.

M
Menjaga Bali dengan Hati
2005-08-14

Luh ketut suryani terus berikhtiar menjaga bali dari gerusan efek negatif pariwisata. anak-anak korban pedofilia…