Inflasi September Naik Lagi, Penduduk Miskin Diperkirakan Bertambah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada September 2022 mencapai 1,17 persen (Month on Month/MoM), sedangkan inflasi tahunan sampai September (Year on Year/YoY) sebesar 5,95 persen. Angka ini lebih kecil dari prediksi pemerintah pasca kenaikan bahan bakar minyak pada 3 September lalu, yakni 1,38 persen (MoM) dan 6 persen (YoY). Sektor transportasi menyumbang inflasi terbesar yakni 1,08 persen (MoM).

Inflasi yang tinggi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang merosot hingga ke level Rp15.247 per dolar AS, tentu berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Harga barang-barang impor seperti gula, gandum, bawang putih, kedelai, dan lainnya akan naik, sementara daya beli masyarakat melemah. Harga beras di Pasar Induk Cipinang misalnya, hingga pekan ini sudah naik sekitar 50 persen. Harga beras kualitas medium yang sebelumnya rata-rata Rp9.000 per kilogram kini mencapai Rp13.600 per kilogram.

Jika harga pangan terus melonjak, dikhawatirkan jumlah penduduk miskin akan bertambah. Untuk mengatasinya, selain program bantuan sosial, pemerintah perlu mengendalikan harga bahan makanan. 

 

oleh: Ivan Surya Pratama

---

Special Reports: