Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan Sentuh 360 Miliar Dolar AS pada 2030

Laporan SEA e-Conomy 2022 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, memprediksi kondisi ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh beberapa tahun ke depan.

Dalam laporan dengan tema “Through the waves, towards a sea of opportunity” itu ekonomi digital Indonesia disebut memiliki Gross Merchandise Value (GMV) senilai 77 miliar dolar AS pada tahun 2022. Selanjutnya dalam periode 2022-2025 diperkirakan GMV Indonesia diperkirakan tumbuh 19% menjadi 130 miliar dolar AS,  dan terus naik mencapai 220-360 miliar dolar AS pada 2030.

Pertumbuhan positif pada sektor ekonomi digital Indonesia disebabkan karena perubahan gaya hidup banyak konsumen di Indonesia menuju digital akibat pandemi Covid-19. Sejak awal pandemi hingga semester 1 2021, terdapat 21 juta konsumen di digital baru di Indonesia. Bertambahnya konsumen digital mendorong pertumbuhan e-commerce, layanan transportasi dan makanan online, dan penggunaan media online.

Pada sektor e-commerce terjadi peningkatan sebesar 22 persen YoY (Year on Year) pada 2022 dibandingkan 2021 dengan total nilai menjadi 59 miliar dolar AS, hal ini disebabkan oleh kebiasaan baru konsumen dalam berbelanja sejak awal pandemi Covid-19. Pada sektor layanan online travel mengalami kenaikan sebesar 60 persen YoY menjadi 3 miliar dolar AS pada 2022 karena pembatasan-pembatasan terkait pandemi Covid-19 mulai longgar sehingga orang sudah mudah untuk bepergian. Pada sektor transportasi online dan pengiriman makanan juga mulai tumbuh karena kantor-kantor sudah mulai menerapkan WFO, sektor ini tumbuh 19 persen YoY pada 2022 menjadi 8 miliar dolar AS dibanding tahun 2021. Selain itu kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi media online juga turut menyumbang pertumbuhan 5 persen YoY atau kenaikan sebesar 0,3 miliar dolar AS.

oleh: Ivan Surya Pratama

---

Special Reports: