Sekjen Departemen Energi Dan Sumber Daya Mineral, Djoko Purnomo: "tidak Ada Main Mata"

Edisi: 15/31 / Tanggal : 2002-06-16 / Halaman : 87 / Rubrik : INVT / Penulis : Setiawan, Iwan


IBARAT tarik tambang yang alot, proses divestasi 51 persen saham Kaltim Prima Coal (KPC) belum juga jelas juntrungannya. Padahal, saham-saham itu sudah harus mulai dilepas sejak1996. Lantas, siapa yang harus menjawab sebab-musabab leletnya jual-beli saham ini?

Logikanya, ya, si KPC sebagai yang punya gawe. Dan tentu saja pemerintah Indonesia—melalui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yusgiantoro menolak diwawancarai soal ini. Dia melimpahkannya kepada Sekretaris Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Djoko Purnomo. Dalam pertemuan dengan wartawan TEMPO Iwan Setiawan di ruang kerjanya pekan lalu, Djoko didampingi oleh Wimpy S. Tjetjep (Sekjen Geologi dan Sumber Daya Mineral) serta Mahyudin Lubis (Direktur Pengusahaan Mineral dan Batubara) dan Simon Sembiring (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen ESDM) Berikut ini petikannya.

Mengapa pemerintah membiarkan divestasi berlarut-larut sampai enam…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.