Hijrah Bumi Angling Dharma

Edisi: 46/36 / Tanggal : 2008-01-13 / Halaman : 64 / Rubrik : INVT / Penulis : Dharmasaputra, Metta, Hidayat, Bagja, Suprayogi, Yosep


BAGI Juwita Primadona—sebutlah namanya begitu—Bojonegoro merupakan ”tanah impian”. Di sinilah perempuan 22 tahun itu sedikit demi sedikit mewujudkan mimpi indahnya. Sebagai pelacur, hidupnya berubah drastis sejak ia menjejakkan kaki di kota termiskin keempat di Jawa Timur itu, dua tahun lalu.

Juwita kini bisa mengirim uang lebih banyak kepada orang tuanya di kampung, sembari mengubur sakit hati ditinggal pacar yang menghamilinya. Ketika masih di Tuban, kota asalnya, tarifnya cuma Rp 50 ribu sekali kencan. Di Bojonegoro, ia berani pasang banderol Rp 200-300 ribu.

Meski tarif naik empat kali lipat, ia tak pernah kekurangan pelanggan. Juwita, yang kuning langsat dan sintal, menjadi primadona di tempat-tempat hiburan malam. ”Aku yakin, Bojonegoro akan jadi kota termaju di Jawa Timur,” kata lulusan SMP ini, bak komentar pakar ekonomi di Ibu Kota.

Pelanggannya meruyak di kafe dan hotel kelas melati, yang jumlahnya bertambah dua kali lipat dalam setahun terakhir. Para pengelola penginepan—yang kamarnya masih berbau cat— membenarkan tingkat hunian naik dobel dibanding dua tahun sebelumnya.

Bojonegoro memang bukan lagi kota sepi seperti lima tahun lalu. Jika malam tiba, lampu merkuri menyala di sudut-sudut jalan. Anak-anak muda nongkrong…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.