Aparat Dan Narkotik: Ketika Pagar Meracuni Tanaman

Edisi: 40/28 / Tanggal : 1999-12-12 / Halaman : 39 / Rubrik : INVT / Penulis : Pareanom, Yusi A.


Fenomena apakah ini? Hanya penyelewengan para oknumkah? Atau sistem yang kian "bangkrut"?

"KAWASAN Bebas Narkoba". Spanduk semacam itu bisa ditemukan di hampir setiap pojok Jakarta. Namun, yang satu ini berbau ironi. Spanduk itu terletak tepat di bawah kerlap-kerlip lampu papan nama Diskotek Raja Mas di kawasan Kota-kawasan yang dikenal sebagai salah satu lokasi transaksi narkotik terbesar, tak hanya di Jakarta, tapi bahkan di kalangan metropolitan Asia.

Malam itu, ada bonus istimewa bagi pengunjung Raja Mas selain dentuman musik yang menghajar jantung. Ada razia. Sekitar pukul 11 malam, puluhan aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya masuk menyerbu. Musik dimatikan. Seorang reserse maju ke panggung diskotek. "Selamat malam, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu. Kami dari Polda Metro Jaya sedang mengampanyekan anti-narkoba. Kami mohon partisipasi Anda semua. Aparat kami akan memeriksa tempat ini," katanya.

Sopan dan teatrikal. Tak ada ketegangan di situ. Para pengunjung tetap asyik minum, pelayan masih hilir-mudik, sementara di luar ruangan beberapa aparat berpakaian polisi lengkap malah asyik bersenda-gurau dengan staf keamanan diskotek. Di dalam ruangan, sejumlah aparat polisi yang berpakaian seragam lengkap memeriksa meja, kursi, dan bungkus-bungkus rokok yang tergeletak. Tak satu pun tas atau dompet diperiksa.

Apa yang para polisi itu cari sebenarnya? Kepada wartawan TEMPO yang mengikuti razia itu, seorang reserse menanyakan yang mana yang bernama Rudi Rajamas. Ketika dijawab tidak tahu, ia justru tertawa. "Saya pikir sampean juga anggota (reserse)," ujarnya. Rudi adalah pemilik diskotek ini. Menurut sumber TEMPO di kepolisian, nama Rudi sudah tercantum dalam daftar orang yang dicari polisi di Thailand karena kasus obat bius.

Ada atau tidak ada Rudi tampaknya tak begitu penting bagi para perazia. Selang 10 menit kemudian, adegan teatrikal terulang. Komandan razia, Mayor Polisi Emanuel Larosa, maju ke panggung dan berpidato. "Kami dari Polda Metro Jaya menyampaikan ucapan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.