Saat Bung Karno dan Bung Hatta Tersenyum

Edisi: 38/36 / Tanggal : 2007-11-18 / Halaman : 135 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,


Oleh: Sugeng Bahagijo

Indonesia menjadi “negara demokrasi ketiga terbesar” sesudah India dan AS sejak tumbangnya negara Orwellian Orde Baru. Semua warga kini mengenyam buah kebebasan politik dan hak-hak sipil politik warga. Namun, bagi sebagian besar warga Negara, hiruk pikuk demokrasi formal (pilpres, pilkada, parpol) masih abai dengan pemenuhan hak sosial ekonomi warga. Entah tidak mau atau tidak mampu, yang jelas, bapak bangsa ini — Bung Karno dan Bung Hatta— mungkin bermuka gundah bila menyaksikan keadaan Indonesia hari ini.

Keadaan terkini memang jauh dari menggembirakan. Sepuluh tahun setelah demokrasi, sementara tenaga kerja migran kita terus menerus teraniaya di negeri orang, lebih 60 juta pekerja di dalam negeri tidak dilindungi jaminan sosial (Bahagijo, 2007). Jaminan pensiun dan kesehatan hanya terpusat pada pekerja sektor formal perkotaan dan dinikmati hanya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…