PESTA, PRESTASI DAN BISNIS

Edisi: 26/19 / Tanggal : 1989-08-26 / Halaman : 1- / Rubrik : SUP / Penulis :


INILAH pesta olahraga yang bakal dikenang sebagai yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Semuanya serba wah. Seluruh perhatian masyarakatAsia Tenggara kini terpusat ke Kuala Lumpur. Rentetan drama akan terekam dalam persaingan sengit di arena olahraga SEA Games XV yang dibuka 20 Agustus 1989 dan berakhir 31 Agustus 1989.

SEA Games kali ini diikuti oleh sembilan negara peserta. Diperkirakan sekitar 2.300 atlet dan lebih dari 800 ofisial akan datang mewakili sekitar 365 juta penduduk Asia Tenggara. Jumlah negara peserta dan atlet yang berpartisipasi ini tentu tercatat sebagai yang terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan SEA Games.

Upacara pembukaan dan penutupan SEA Games XV ini diperkirakan menelan biaya M$ 12 juta (US$ 8,6 juta), atau sekitar Rp. 14,5 milyar. Seperti biasanya, pada acara penutupan akan diramaikan dengan pertandingan final sepakbola. Tapi itu saja tak cukup. Sebuah konser musik juga disiapkan sebagai pemanis dalam acara itu.

Itulah yang antara lain menyebabkan biaya SEA Games menggelembung. Saat ini, di kocek panitia tersedia dana sekitar Rp. 5,85 milyar. "Kita masih mengharapkan sumbangan dari perusahaan besar tingkat dunia," ujar Datuk Seri Najib Tun Razak, Menteri Olahraga Malaysia. Diperkirakan, penyelenggaraan SEA Games menghabiskan anggaran sebesar Rp 80 milyar.

Tapi itu tak membuat panitia pusing kepala. Banyak perusahaan yang ternyata bersedia menjadi sponsor. Bentuknya ada yang berupa sumbangan biaya, pelayanan atau dukungan peralatan. Adalah Matsushita yang ringan tangan membantu pembiayaan penyelenggaraan pesta olahraga ini. Selain Matsushita sebagai sponsor utama, beberapa perusahaan besar yang juga bersedia menjadi sponsor, antara lain: Fuji, Milo, Seiko, IBM dan DHL.

Matsushita - sebuah perusahaan raksasa Jepang yang memproduksi perlengkapan rumah tangga, audio, video dan perlengkapan kantor - memberikan sumbangan uang sebesar Rp 4,1 milyar. Ini masih ditambah lagi dengan bantuan berupa peralatan faksimili, sistem telepon, dan telepon mobil. Buat Matsushita, ini bukan untuk pertama kalinya mereka terlibat sebagai sponsor dalam kegiatanolahraga. Di Olimpiade musim dingin dan musim panas tahun lalu, mereka juga sudah mengibarkan panji perusahaannya.

Perusahaan kakap lainnya, Coca-Cola, produsen minuman dari Amerika Serikat yang menjual produknya di 155 negara, bahkan menyediakan Coca-Cola Gold Awards. Penghargaan ini akan diberikan kepada olahragawan dan olahragawati terbaik. Kepada pemenangnya akan diberikan hadiah uang tunai sebesar US$ 5 ribu dan piala penghargaan.

Tak heran kalau GT Consultants/Intersports Marketing, perusahaan yang ditunjuk menangani pemasaran SEA Games XV, menargetkan keuntungan sebesar Rp 3,34 milyar dari penyelenggaraan Pesta Olahraga Asia Tenggara ini. Sebagai perbandingan, Olimpiade Seoul 1988, juga berhasil mengeruk keuntungan sekitar Rp 700 milyar.

Penyelenggarakan SEA Games, buat Malaysia, kali ini adalah yang keempat kalinya. Negeri ini di tahun 1959 sempat menjadi tuan rumah penyelenggaraan - yang waktu itu masih disebut Southeast Asia Peninsular (SEAP) Games I. Berikutnya, Kuala Lumpur lagi menjadi tuan rumah SEAP Games III (1965) dan VII (1971).

Yang tercatat sebagai anggota SEAP Games adalah Burma, Laos, Malaysia, Singapore, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Dalam SEAP Games Vl111973 yang dilangsungkan di Bangkok, hanya Burma, Malaysia, Singapura dan Thailand yang ikut serta. Pada awal 1977, Indonesia, Filipina dan Brunei, diajak ikut serta berpartisipasi dalam pesta olahraga tersebut, dan SEAP Games berubah menjadi Southeast Asia (SEA) Games.

Tuan rumah Malaysia mematok tekad untuk mengikuti jejak Korea Selatan yang sukses menyelenggarakan Olimpiade Seoul 1988. Seperti misalnya dalam soal kecepatan informasi hasil pertandingan. Berkat IBM yang memberikan bantuan senilai Rp. 670 juta - dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak dan latihan bagi operator komputer maka hasil pertandingan SEA Games dapat dimonitor secepat mungkin. Untuk memuluskan rencana itu, maka sekitar 70 tenaga operator akan dilatih untuk menangani komputerisasi.

"Sukan SEA ke-15 ini merupakan yang tergelimang dan paling cemerlang dalam sejarah Sukan SEA. Ia juga akan merupakan yang pertama kali membawakan ciri-ciri khas," ujar Menpora Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak. Salah satu contoh yang khas dalam SEA Games XV ini adalah theme song Sukan SEA XV. Lagu ini dinyanyikan untuk mengiringi senam irama (gymrama) yang dilakukan oleh Polis Diradja Malaysia.

Selain itu, acara lain yang juga khas adalah Larian Obor. Api obor dinyalakan di Cornwallis, Pulau Pinang kemudian dibawa berlari secara estafet dengan diselingi naik kapal feri menempuh jarak sejauh lebih dari 400 kilometer ke Kuala Lumpur. Penyalaan obor dimulai oleh Duli Yang Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong, Sultan Azlan Shah, pada tanggal 12 Agustus 1989. Dan, pada tanggal 19 Agustus 1989 - sehari menjelang SEA Games XV dibuka - Perdana Menteri Datuk Seri Dr. Mahathir Mohamad akan menjadi pelari terakhir, untuk menyalakan kaldron di Laman Asean, di Jalan Parlimen, Kuala Lumpur. Larian Obor ini juga berhasil memberikan masukan dana sebesar Rp. 650 juta. Pada upacara pembukaan SEA Games XV yang akan dilangsungkan di Stadion Merdeka, yang berjarak kurang dari satu kilometer dari Laman Asean. Sebagai pelari terakhir, terpilih bekas atlit bulutangkis Malaysia, Sylvia Ng.

INDONESIA: TIADA HARI TANPA EMAS

KEHEBATAN atlet Indonesia di SEA Games XV di Kuala Lumpur sudah tak diragukan lagi. Indonesia mengirim 468 atlet dan 104 ofisial yang akan turun di 28 cabang olahraga. Dibandingkan sebelumnya, memang jumlah atlet yang berlaga mengalami penurunan. Dua tahun lalu, ketika SEA Games XIV digelar di Jakarta, tuan rumah turun dengan atlet sebanyak hampir 600 orang. Dengan armada yang begitu besar, Indonesia mengukuhkan diri sebagai pengumpul medali terbanyak dan menjadi juara umum: mengantongi 184 emas, 136 perak dan 84 perunggu.

Kendati jumlah atlet yang bertarung susut 25 persen, namun ambisi Indonesia untuk tetap berada di peringkat atas tetap berkibar. Untuk mengulang sukses yang sama, jelas bukan tugas ringan. Sebab, negara-negera peserta lainnya juga punya target ingin menjadi juara umum. Lebih-lebih Thailand yang selalu mengekor di belakang Indonesia.

Bahkan Indonesia pernah dipecundangi Thailand di SEA Games X1111985 di Bangkok. Padahal sejak Indonesia terjun di arena SEA Games IX 1977 di Kuala Lumpur, selalu memboyong gelar juara umum. Tapi itu tak berarti Indonesia harus kecut menghadapi persaingan di Kuala Lumpur nanti.

M. Sarengat Pimpinan Proyek SEA Games XV yang kini juga menjabat sebagai wakil Chef de Mission kontingen, sejak dini sudah yakin akan peluang Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari persiapan para atlet yang sudah digembleng di Pelatnas sejak Januari silam di bawah komando Arnold Lisapaly. Sejumlah uji coba dilaksanakan di dalam maupun di luar negeri untuk mengukur prestasi yang bisa dicapai.

Di cabang atletik, misalnya, Juliana Effendi yang dijagokan di nomor lempar cakram, Heru Prayogo (110 meter gawang), Purnomo (200 meter), Eduardus Nabunome (5.000 dan 10.000) dan Naek Sagala (maraton), Hadi Wacono (lompat galah), Frans Mahuse (lempar lembing), Eko Subagyo (lompat jauh) dan Rachmat Sumarsono (jalan cepat 10 dan 20 kilometer). Dan jangan lupa, Indonesia juga punya andalan sprinter Mardi Lestari. Pelari 100 m ini pernah menjadi semi-finalis Olimpiade Seoul 1988 lalu. Ia menjadi satu-satunya pelari Asia yang masuk kelompok 14 Besar dunia.

Sejak awal target yang ditetapkan untuk atletik tidak terlalu muluk. Yakni 8 emas atau hampir setengahnya dibandingkan perolehan ketika berlangsung SEA Games sebelumnya di Jakarta yang berhasil menyabet 17 emas. Saingan memang banyak. Filipina, sekalipun hadir tanpa Lydia de Vega, tetap menyimpan kekuatan yang harus diperhitungkan. Belum lagi Thailand…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…