Diplomasi Minyak The Smiling Professor
Edisi: 43/39 / Tanggal : 2010-12-26 / Halaman : 65 / Rubrik : MEM / Penulis : Yandi M. Rofiyandi , Ninin Damayanti ,
Dia termasuk The Gang of Five, yang merumuskan arah pembangunan ekonomi Orde Baru. Seperti Widjojo Nitisastro, Emil Salim, Mohammad Sadli, dan Ali Wardhana, dia dipercaya Soeharto menjadi Menteri Ekonomi. Mula-mula sebagai Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi, lalu Menteri Pertambangan.
Ketika Subroto menjadi Menteri Pertambangan, harga minyak dunia sedang melambung. Dia pun harus membenahi Pertamina yang limbung akibat salah kelola. Dari pemerintahan, Subroto kemudian berpindah karier menjadi Sekretaris Jenderal OPEC. Dalam organisasi negara penghasil minyak ini, dia dikenal sebagai pendekar diplomasi yang murah senyum.
Di senjakala Orde Baru, Subroto berbalik menjadi pengkritik Soeharto. Dia aktif di berbagai organisasi yang menuntut reformasi. Di usia yang sudah menapak 87 tahun, Subroto masih tangkas dan jernih menuturkan pengalamannya kepada Yandi M. Rofiyandi dan Ninin Damayanti dari Tempo. Subroto tak lagi bermain tenis, tapi masih berolahraga treadmill dan sesekali berenang. Kalau ada yang menanyakan usia, Subroto balik bertanya: usia apa? Kalau psikologis, saya baru 45 tahun! Seminar pertama sarjana dan mahasiswa ekonomi itu berlangsung pada Januari 1966. Kami bergabung membahas kebijakan ekonomi pemerintah. Saya bersama para guru besar ekonomi Universitas Indonesia tergabung dalam Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia. Anggotanya Widjojo Nitisastro, Emil Salim, Ali Wardhana, dan Mohammad Sadli. Banyak yang menyebut kelompok ini The Gang of Five, karena guru besar ekonomi Universitas Indonesia memang hanya lima itu.
Para ekonom dalam seminar itu menyimpulkan bahwa pemerintah tak bijaksana mengelola ekonomi dan keuangan. Kondisi ekonomi ketika itu memang sedang karut-marut. Tak ada ekonom dalam jajaran pemerintahan, inflasi tinggi, pangan hampir kosong, dan devisa tak ada. Pemerintah Sukarno menjadikan politik sebagai panglima sehingga ekonomi dianggap tak penting.
Kami menggagas seminar kedua dengan judul gagah: Menjelajah Tracee Baru. Pemikiran dalam diskusi itulah yang menjadi ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada Juli 1966. Presiden Soeharto lalu memerintahkan kami membuat program lima tahun atau repelita. Setelah selesai, Presiden berkata, "Yang membuat kalian, sekarang kerjakan sendiri."
Presiden mengangkat Ali Wardhana…
Keywords: Subroto, Soebroto, OPEC, Menteri Pertambangan, The Gang of Five, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…