Dari Tante Sun Hingga Reagan

Edisi: 08/41 / Tanggal : 2012-04-29 / Halaman : 68 / Rubrik : MEM / Penulis : Anwar Siswadi, Nurdin Kalim,

Tante Sun... oh Tante Sun
Tiap pagi giat berolahraga
Pergi bermain golf
Hingga datangnya siang
Trus datang ke salon
Untuk mandi susu….

ZAMAN itu mungkin era orang membicarakan tante girang. Dengan caranya sendiri, Bimbo memotret fenomena itu. Direktur, makelar, cukong, dan tauke, kata mereka, semuanya bertekuk lutut kepada sang tante. Ya, Bimbo bisa menyajikan potret sosial dengan jenaka. Lirik lagu kelompok musik ini sering remeh-temeh. Sebuah lagunya, misalnya, berbicara hanya soal kumis. Tapi juga tiba-tiba bisa meloncat seolah-olah Bimbo pengamat politik global. Simak lagu Surat untuk Reagan dan Brezhnev. Bimbo agaknya menyanyikan apa saja. "Ya, seperti berita koran yang kami nyanyikan dengan versi sendiri," kata Sam.

Bukan hanya liriknya yang varian, tapi juga warna musiknya. Sejak merilis album debut di Singapura pada 1971, Bimbo kemudian sangat produktif menelurkan album dengan berbagai gaya. Dalam setahun, mereka bisa mengeluarkan 2-6 album. Tiap album berisi lagu pop, balada, rock, keroncong, dangdut, dan tembang Sunda.


1 1 1
Setelah album perdana yang direkam di Singapura meledak, kami kemudian memproduksi album kedua di studio Remaco, Jakarta. Materi lagunya hampir sama dengan album pertama. Kami kembali memasukkan lagu Melati dari Jayagiri dan Flamboyan karya Iwan Abdulrachman, yang menjadi…

Keywords: -

---

Foto Terkait