Rumah Besar Dan Kebun Kopi
Edisi: 41/42 / Tanggal : 2013-12-15 / Halaman : 80 / Rubrik : MEM / Penulis : Purwani Diyah Prabandari, Jose Sarito Amaral,
Rumah Mario Viegas Carrascalao tak mudah terlihat dari jalan besar. Bukan karena hari telah beranjak gelap, melainkan karena rumah itu tersembunyi di kompleks bangunan berpagar tinggi di tengah lahan seluas delapan hektare. Untuk memasuki rumah besar tak jauh dari Bandar Udara Presidente Nicolau Lobato itu, tamu harus melewati jalan tanah berdebu yang hanya ditumbuhi ilalang sejauh sekitar 200 meter.
Berdiri di sudut kompleks, rumah itu dihiasi beragam tanaman di halamannya. "Saya kan insinyur kehutanan," katanya sembari tertawa. Di samping kiri rumah itu ada rumah anak sulungnya, Pedro Miguel Stoffel Cidrack Viegas Carrascalao, 44 tahun. Sedangkan di depannya rumah anak kedua, Sonia Dora Stoffel Cidrack Viegas Carrascalao, 42 tahun. "Tiga anak saya sekarang tinggal di Dili semua," ujarnya. Dari ketiga anaknya, hanya Sonia yang masih warga negara Indonesia. Pedro dan si bungsu, Patricia Iliomar Stoffel Cidrack Viegas Carrascalao, 22 tahun, menjadi warga negara Timor Leste.
Pria 76 tahun itu sekarang menikmati masa tua dengan lebih santai. Setelah mundur dari jabatan wakil perdana menteri pada 2010, ia hanya aktif di lembaga yang mengurusi perencanaan pembangunan Liquica. "Sambil mengurus kebun," kata kakek tiga cucu ini.
***
Ketika saya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung, ada ancaman terhadap saya dan keluarga besar. Itu hanya beberapa bulan sebelum jajak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…