Pepatah Minang Diplomat Terbuang

Edisi: 02/43 / Tanggal : 2014-03-16 / Halaman : 64 / Rubrik : MEM / Penulis : Ananda Badudu, Febrianti,


BAGI Hasjim Djalal, diplomasi tak ubahnya kebiasaan awak Minang makan beramai-ramai. "Istilahnya makan bajamba," katanya saat memberi sambutan dalam acara perayaan ulang tahunnya ke-80 di Ballroom Djakarta Theater XXI, 25 Februari lalu. Dalam tradisi makan bajamba, orang Minang menumpuk nasi dan lauk-pauk dalam satu piring besar untuk dimakan beramai-ramai. "Diplomasi menjamin semua orang mendapat makanan dalam piring itu," ujarnya.

Merantau ke Jakarta pada 1953, Hasjim hanya dibekali orang tua uang Rp 300 untuk modal hidup di Ibu Kota. Di Jakarta, dia masuk Akademi Dinas Luar Negeri (ADLN), sekolah untuk calon pegawai Kementerian Luar Negeri. Dalam buku biografi Patriot Negara Kepulauan yang ditulis Efri Yoni Baikoeni, Hasjim disebut sempat diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tapi akhirnya tak melanjutkan kuliah. Di ADLN, Hasjim memantapkan niat untuk menjadi diplomat.

Pada usia 23 tahun, Hasjim diterima menjadi anggota staf di Kementerian Luar Negeri. Belum lama menjadi pegawai, dia mendapat beasiswa untuk memperoleh gelar master ke Universitas Virginia, Amerika Serikat. Hasjim melanjutkan studi hingga memperoleh gelar doktor di universitas yang sama. Lulus dengan predikat cum laude, baik di jenjang master maupun doktor, dia mendapat gelar PhD pada usia 27 tahun. Selanjutnya, Hasjim kembali ke Indonesia menjadi anggota staf bagian hukum Kementerian Luar Negeri. Dari sanalah kariernya di dunia diplomasi bermula.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…