SOAL SOEHARTOIS DAN JABATAN MENTERI

Edisi: 19/44 / Tanggal : 2015-07-12 / Halaman : 54 / Rubrik : MEM / Penulis : Heru Triyono, ,


KEDATANGAN Bacharuddin Jusuf Habibie tidak diketahui wartawan yang sejak sore berjaga di pintu masuk Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, 15 Januari 2008. Pukul 21.30, Habibie ke luar ruangan
dan memberi pernyataan pers. ”Saya dan istri datang langsung dari Jerman, menuju RSPP untuk menjenguk Pak Harto.”

Habibie mengaku bersama anak-anak Soeharto memanjatkan doa di ruangan sebelah Soeharto dirawat. Itu yang tergambar dalam buku Mereka Mengkhianati Saya (Sikap Anak-Anak Emas Soeharto di Penghujung Orde Baru).

Pengakuan Habibie berbeda dengan penjelasan tim dokter kepresidenan dan Quraish Shihab. Quraish mengatakan Habibie dan istri berdoa di kamar yang berbeda dengan kamar anak-anak Soeharto berada. ”Saya sampaikan ke Pak Habibie, lebih baik jangan menemui Pak Harto karena kondisinya tidak stabil,” kata Quraish mengenang.

Quraish memang mendampingi hari-hari terakhir Soeharto. Ia mulai dekat dengannya sejak Siti Hartinah alias Tien Soeharto meninggal
pada April 1996. Hampir saban malam, setelah memberi ceramah di Jalan Cendana, ia menemui sang Presiden. Sejak itu, Quraish dianggap sebagai guru spiritual Soeharto—kemudian dicap Soehartois, bahkan
penjilat.

SAYA mengenal Pak Harto sebelum Ibu Tien wafat. Ketika itu saya adalah anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat), yang mewakili
utusan golongan dari ulama—bersama Muntaha Al Hafi z, juga KH
Zainuddin M.Z.

Di MPR, saya sudah kenal Bambang (Trihatmodjo) dan Tutut (Siti Hardijanti Rukmana). Utusan golongan itu berafi liasi dengan
Golongan Karya, sehingga saya sering berkomunikasi dengan mereka.
Saya beberapa kali diundang menjadi penceramah di pengajian rutin yang digelar istri Bambang, Halimah, dan menjadi pembimbing biro perjalanan umrah dan haji milik mereka. Lewat Bambang, saya jadi kenal Pak Harto.

Pak Harto yang saya kenal itu adalah orang Jawa yang bijak.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…