ISIS dan Taliban

Edisi: 45/44 / Tanggal : 2016-01-10 / Halaman : 102 / Rubrik : INT / Penulis : Idrus F. Shahab, ,


Afganistan. Nun jauh di bawah ketinggian Pegunungan Hindu Kush yang bersalju, kokoh, dan kekal, Afganistan bergumul dengan pertumpahan darah, perang saudara yang semakin tak berujung.

Jumat dua pekan lalu, muncul berita mencengangkan. Rusia dan Taliban, dua musuh bebuyutan sejak 1993, bersepakat untuk bertukar informasi mengenai kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Taliban sendiri membantah kekhawatiran bahwa ISIS merupakan ancaman. "Mereka sekelompok kecil orang yang bermarkas di Provinsi Nangarhar," kata juru bicara Taliban.

Namun Rusia tak berkepentingan untuk menyembunyikannya. "Taliban di Afganistan dan Taliban di Pakistan telah mengatakan tak mengakui Al-Baghdadi (Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS) sebagai khalifah. Mereka tak mengakui ISIS. Kepentingan mereka sejalan dengan kepentingan kita," ujar Zamir Kabulov, perwakilan khusus Kementerian Luar Negeri dan Presiden Vladimir Putin. Selama ini Rusia menganggap Taliban sebagai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…