DARI NAGASASRA KE SABUK INTEN

Edisi: 37/12 / Tanggal : 1982-11-13 / Halaman : 59 / Rubrik : PAN / Penulis :


HARI-HARI di bulan Asyura ini, keris bagai berserakan di dalam gedung di Tanah Abang, Jakarta Pusut, itu. Tombak, pedang, kujang, rencong dan juga badik tergolek di meja, lemari, rak atau di mana saja mereka bisa menggeletak. "Ini adalah sebagian dari senjata-senjata yang dimandikan selama Asyura ini," kata Bambang Harsrinuksmo, 39 tahun, salah seorang redaktur pelaksana Buana Minggu.

Sudah 4 tahun koran mingguan itu menyelenggarakan ′acara perkerisan′ setiap Asyura. Tahun ini acara pencucian dan "pencarian jodoh " (jual-beli) keris berlangsung antara 2) Oktober hingga 15 November. Hingga akhir pekan lalu, ribuan keris dan berbagai senjata lain telah dibersihkan. Untuk itu mingguan tersebut mendatangkan beberapa ahli dari Kraton Yogyakarta. Ongkos pencucian Rp 3.000 buat keris yang terpelihara baik dan Rp 5.000 buat yang kurang terawat.

Tiap hari paling tidak diperlukan 5 kg jeruk nipis. Jeruk ini dipakai sebagai bahan utama pembersih keris. Sikatnya terbuat dari bulu ekor kuda. Ada disediakan juga sesajian bunga dan buahbuahan serta dupa yang selalu berasap. Setelah dicuci, senjata-senjata itu diberi warangan (arsenikum). Tradisi "memandikan" keris setiap Asyura ternyata masih cukup kuat melekat pada masyarakat Jawa, terbukti dari makin membanjirnya minat pada acara yang diselenggarakan Buana Minggu tersebut.

Ada yang menganggap membersihkan keris setiap tahun dengan air jeruk sebenarnya kurang tepat. "Cara itu bisa membahayakan keris itu sendiri sebab air jeruk mengandung asam yang bisa menggerogoti besi. Kalau keris dicuci tiap tahun kan bisa menjadi es lilin," gurau Haryono H. Guritno. Menurut insinyur mesin tamatan ITB ini, cara terbaik membersihkan keris adalah dengan ′minyak pusaka′ campuran minyak cendana, minyak kenanga, kelapa gading dan minyak rase.

Dengan minyak itu keris digosok setiap 35 hari, biasanya tiap Selasa atau Jumat Kliwon. "Mencuci keris hanya baik dilakukan kalau memang betul-betul sudah berkarat. Racun tikus berfungsi untuk melindungi besi dari karat," ujar Guritno.

Guritno, 50 tahun, di dalam dunia p erkerisan dikenal sebagai seorang ahli.

Ia dikenal bukan saja…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…