SATU NUSA, SATU BANGSA & MACAM-MACAM ANDONG

Edisi: 27/12 / Tanggal : 1982-09-04 / Halaman : 53 / Rubrik : PAN / Penulis :


TUGIMAN meletakkan kacamata kuda yang sedang dijahitnya. Mata penarik sado itu menatap kuda hitamnya yang renta, yang ia beli seharga Rp 9.000 di tahun 1964. Renta, seperti juga dirinya, yang sudah 64 tahun. Dan mungkin tanpa masa depan. Sebab katanya pelan: "Sado akan punah dalam 4 atau 5 tahun yang akan datang."

Tugiman bisa meramal itu. Sudah 22 tahun ia menarik sado. Pernah ia mengalami masa kejayaan alat angkutan ini, tatkala tiga ribuan sado merajai jalan-jalan kota tempat tinggalnya, Pematangsiantar, Sumatera Utara. Kini tercatat tinggal 15 sado yang bertahan mengais hidup, dengan penghasilan Rp 800 sampai Rp 1.000 sehari.

Tugiman dan kendaraannya adalah satu ilustrasi dari zaman yang menggelinding. Dengan cepatnya, di banyak tempat, sado yang juga disebut bendi, andong, dokar, delman, kahar, ebro atau nama lainnya telah jadi masa lalu.

Tidak jelas kapan alat pengangkut ini lahir. Kendaraan pengangkut tertua yang dipakai di Indonesia mungkin sekali adalah pedati yang ditarik lembu. Dalam kitab Pararaton, misalnya, dikisahkan bahwa dalam Perang Bubat (tahun 1357), Patih Gajah Mada menaiki pedati. Dalam banyak relief di candi-candi Hindu, terlukis juga kereta yang dihela sapi.

Kereta yang ditarik kuda memerlukan jalan yang lebih baik dan rata, karena larinya yang lebih cepat. Thomas Stamford Raffles melaporkan, di awal abad ke-19 jaringan jalan yang agak baik di Jawa adalah antara Jakarta-Bogor, Jakarta-Surabaya dan Semarang-Surakarta-Yogyakarta.

Boleh jadi kereta kuda yang pertama di Indonesia didatangkan oleh Belanda. Raja-raja Jawa memperolehnya sebagai hadiah dari penjajah ini juga. Beberapa dari "kereta kencana" ini sampai sekarang masih terawat baik,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

B
BIARLAH SERIBU WARTEG BERKEMBANG
1983-02-05

Ada sekitar 10 ribu warung tegal di jakarta. ciri khasnya, murah dan merakyat, akan tetap…

G
GENERASI SIONG YANG MAKIN PUDAR
1983-04-09

Rokok siong terancam punah, pabrik satu-satunya mati, dan penggemar semakin kurang.

S
SALERO MINANG ATAU PADANG DI...
1983-05-28

Usaha mengembalikan citra restoran minang ke bentuk aslinya, sebagai langkah, dibentuk armindo (asosiasi restoran minang…