Mengancam Apa
Edisi: 26/02 / Tanggal : 1972-09-02 / Halaman : 14 / Rubrik : HK / Penulis :
SEORANG ibu haji dengan mata merah berair, diantar menantunya
yang sedang hamil tua memasuki kantor LBH Jakarta. Di sana ibu
haji ini mengadukan musibah yang menimpa diri anaknya, suami si
pengantar yang sedang menunggu kelahiran anak kelima itu. Yaitu
bahwa anaknya, Thamrin, 30 tahun, pekerjaan tukang tambal ban
dan punya bengkel sepeda di Tambun dan Bekasi, telah ditangkap
petugas Koramil. Tentang alasannya, kedua wanita tampak
ragu-ragu. Namun simenantu berkata juga berhiba-hiba: "Katanya
kang Thamrin didakwa memasang pamplet di pasar dan sekolah di
Bekasi". Mereka sendiri tidak tahu apa isi pamflet yang
menyebabkan anaknya ditangkap tentara.
; Kemudian, berikut ini cerita dari Wali Desa Tambun, Mardjuki
Alam Tiga bulan berturut-turut mulai Juni hingga Agustus tahun
ini, di pasar-pasar dan sekolah-sekolah Rekasi tertempel pamflet
yang menggambarkan rasa tidak puas terhadap beberapa penduduk
dan pejabat setempat. Pamflet yang pertama, awal bulan Juni,
berbunyi: "Awas gadis remaja, She Len merajalela!" Kemudian:
"Kalau pejabat tidak mau bertindak, kami akan bertindak
sendiri!" Pamflet bulan Juli…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…