Jejak Djadja Di Proyek Waru

Edisi: 18/35 / Tanggal : 2006-07-02 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Afriatni, Ami , Aini, Nur


Djadja Suparman diduga terlibat dalam pengalihan aset Kodam Brawijaya yang bermasalah. Penggunaan duit Rp 13 miliar dipertanyakan.

JEMBATAN layang di kawasan Bundaran Waru, jalur utama menuju Surabaya, Jawa Timur, itu telantar. Bangunannya sudah berdiri, tapi jalan yang seharusnya tersambung dengan jembatan itu masih berupa gundukan-gundukan tanah. Ilalang tumbuh subur di sana-sini.

Delapan tahun lalu, jembatan itu mulai dibangun di atas tanah milik Komando Daerah Militer V Brawijaya. Inilah awal pembangunan proyek jalan tol Simpang Susun Waru-Tanjung Perak sepanjang 26 kilometer. Rencananya, jalan ini akan disambung dengan Tol Lingkar Timur Surabaya dan terangkai dengan Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dengan Madura.

Semula proyek ini berjalan lancar, tapi akhirnya dihentikan karena ada persoalan pembebasan tanah yang belum beres. Hal ini diungkap oleh anggota Komisi Pertahanan di DPR, Selasa pekan lalu. Dalam rapat dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Djoko Santoso itu, dia mempertanyakan penggunaan dana Rp 17,6 miliar dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, pelaksana proyek tol Simpang Susun-Tanjung Perak itu.

Duit telah diberikan kepada Kodam Brawijaya pada 1988 untuk kompensasi pengalihan hak atas tanah tersebut, tapi hingga sekarang tanah itu belum juga menjadi milik Citra Marga. Diduga penggunaan dana itu tidak transparan. Berdasarkan data dari sumber tepercaya, Djoko menjelaskan adanya Rp 13 miliar dari dana itu tak jelas pertanggungjawabannya. "Apakah sudah ada audit untuk proyek ini?" tanyanya.

Jenderal Djoko Santoso mengaku belum paham mengenai persoalan itu dan berjanji…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?