Pesan Jepang Di Pintu Selatan
Edisi: 05/34 / Tanggal : 2005-04-03 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Anom, Andari Karina , ,
DARI ujung kabel telepon, suara Nobuo Inoue terdengar lega. Kapten kapal Idaten yang sempat diculik bersama dua anak buahnya oleh para pembajak itu menyatakan telah dibebaskan. Ketiganya kini berada di sebelah selatan Provinsi Satun, Thailand. Masahiro Takagi, pejabat Departemen Luar Negeri Jepang, yang menerima kabar itu tentu saja tak kalah girang. Dan kabar gembira itulah yang kemudian dibagikan kepada wartawan, pekan lalu.
Ini memang akhir yang melegakan dari drama pembajakan kapal Idaten. Pada pertengahan Maret lalu, kapal berbendera Jepang yang menarik kapal tongkang Kuroshio I ini dirampok di Selat Malaka. Bertolak dari Batam, Indonesia, tujuan Idaten adalah Myanmar. Tetapi para lanun yang menumpang tiga kapal nelayan menyergap mereka ketika memasuki titik 70 mil di barat daya Penang, Malaysia. Awak kapal sebanyak 14 orang itu tak ada yang dilukai. Tetapi tiga di antara mereka, yakni Inoue, 56 tahun, Shunji Kuroda, 50, dan Edgardo Sadang, 41, seorang warga Filipina. diangkut para begal.
Inilah yang membuat Tokyo seperti cemas. Mereka…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?