Baku Bacok Kerabat Tanah Kei

Edisi: Edisi / Tanggal : 2020-08-01 / Halaman : / Rubrik : HK / Penulis :


TANTANGAN duel itu bertepuk sebelah tangan. Agrapinus Rumatora alias Nus Kei, 54 tahun, mengajak baku pukul sang keponakan, John Refra alias John Kei, di satu tempat. Nus mengirimkan tantangan itu lewat sepuluh pesan pendek ke akun aplikasi WhatsApp milik John, Sabtu, 23 Mei lalu. Tak satu pun pesan berbalas. “Pengecut,” tulis Nus di salah satu pesan.
Beberapa hari sebelumnya, John mengirimkan beberapa anak buahnya ke salah satu rumah Nus di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka mengintimidasi anak buah Nus. “Ini urusan dia (John Kei) dan saya, kenapa harus membawa orang lain?” ujar Nus kepada Tempo, Sabtu, 30 Mei lalu.
Nus menghitung, anak buah John mendatangi rumahnya di Kosambi dan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Banten, sebanyak tiga kali. Polanya, kata Nus, selalu sama. Para pemuda itu datang dengan mengendarai mobil, lalu mengancam anak buah Nus. Mereka baru angkat kaki setelah anak buah Nus yang lain mengejar.

Nus Kei (tengah) menyaksikan prarekonstruksi penyerangan di rumahnya oleh kelompok John Kei, Rabu, 24 Juni 2020. Tempo/Ayu Cipta
Bentrokan berdarah terjadi dalam pertemuan keempat. Tujuh anak buah John Kei, 53 tahun, diduga menyerang dua anggota kelompok Nus di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, pukul 11.30, Ahad, 21 Juni lalu. Mereka membacok keduanya.
Seorang anak buah Nus bernama Yustus Dorwing Rakbau, 45 tahun, tewas. “Korban meninggal karena luka bacok,” tutur Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Nana Sujana, sehari seusai penyerangan.
Sekitar satu jam kemudian, kelompok lain dengan mengendarai tiga unit mobil menyerang rumah Nus Kei di Cipondoh, Tangerang. Mereka merusak rumah Nus serta melukai seorang anggota satuan pengamanan dan seorang pengendara ojek daring (online).
Mereka tak berhasil menemui Nus Kei, yang tengah bergegas menuju Duri Kosambi untuk menengok Yustus yang terkapar berlumuran darah di jalan. Pengacara John Kei, Anton Sudanto, dalam berbagai kesempatan membantah jika kliennya disebut sebagai otak penyerangan ini. “Tidak ada bukti John Kei memerintahkan penyerangan itu,” ucap Anton kepada wartawan, Selasa, 23 Juni lalu.
Beberapa jam seusai insiden itu, petugas gabungan dari Polda Metro Jaya, Kepolisian Resor Tangerang, dan Kepolisian Sektor Medansatria menggeruduk markas John Kei di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat, Ahad malam, 21 Juni lalu. John dan puluhan anak buahnya tak melawan saat ditangkap. Penyidik menjerat John dan 37 anak buahnya dengan pasal penganiayaan dan pembunuhan berencana.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menduga konflik yang terjadi antara John Kei dan Nus Kei adalah persoalan loyalitas di komunitas mereka. Meski berstatus paman, Nus pernah menjadi anak buah John Kei sejak 1990-an hingga 2016. “Dia (John) menganggap Nus Kei pengkhianat,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 29 Juli lalu.
Persoalan lain adalah…

Keywords: PremanismeJohn Refra KeiPreman AmbonKelompok MalukuUmar Kei
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…