Jejaring Pengantar Kambing.
Edisi: 29/47 / Tanggal : 2018-09-16 / Halaman : 63 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,
MATA Ari Usman menerawang ketika menceritakan masa tergelap dalam hidupnya sembilan tahun lalu: mendekam di balik jeruji penjara Perth, Australia, selama hampir tiga tahun. Kalimatnya patah-patah. Sesekali ia menyedot rokok dalam-dalam dan mengembuskan asapnya agak keras. âââ¬ÃÂSudah lama sekali, jadi lupa-lupa ingat,âââ¬Ã kata laki-laki 26 tahun ini di rumahnya di Dusun Oelaba, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Agustus lalu.
Syahdan, suatu malam pertengahan 2009, datang ke desanya seorang laki-laki menunggang kapal kayu besar berbobot 50 gross tonnage. Kapal itu menghampiri sampan kecil yang dipakai Usman memancing di perairan dekat rumahnya. Ombak yang dibawa kapal besar itu menerjang sampan Usman hingga oleng.
Dari buritan, orang itu muncul dan mengajak Usman naik ke kapalnya. Dari logatnya, Usman menebak ia dari Makassar. Di dek kapal, laki-laki ini langsung masuk ke pokok soal: ia mengajak Usman berlayar ke Pulau Ashmore, gugusan karang yang menjadi perbatasan perairan Indonesia dan Australia. âââ¬ÃÂUpahnya Rp 25 juta,âââ¬Ã kata Usman, menirukan ucapan orang tersebut.
Usman sempat ragu, tapi uang besar itu lebih menariknya sehingga ia memutuskan menerima tawaran tersebut. Tanpa sempat pulang ke rumah, meninggalkan sampan kecilnya di tengah laut, Usman masuk ke kapal. Di sana berkumpul sejumlah penumpang yang mengobrol dengan bahasa yang tak ia pahami.
Dari orang Makassar yang rupanya menjadi kapten kapal itu, Usman tahu mereka berasal dari negara-negara Timur Tengah yang sedang dilanda perang. Karena amat lelah dan tak berani bertanya lebih banyak, waktu itu ia masih 17 tahun, Usman tidur di dek. Ia terbangun beberapa jam kemudian, setelah matahari agak naik.
Kapal kayu itu terombang-ambing di tengah Samudra Hindia. âââ¬ÃÂUntung cuaca cerah,âââ¬Ã ujar Usman. Saat masuk ke ruang kemudi, ia tak melihat ada yang mengemudikan kapal. Hanya ada tiga anak lain asal Indonesia yang sedang dikerumuni orang-orang Timur Tengah itu. Di antara mereka, tak ada orang Makassar yang mengajaknya naik ke kapal malam sebelumnya.
Ia raib. Tak satu pun penghuni kapal tahu nasibnya. Usman segera membuat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.