Alasan Iran Menyerang Israel Sekarang
Edisi: 21 Apr / Tanggal : 2024-04-21 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :
BABAK baru perang Israel-Iran dimulai. Sebagai balasan atas serangan terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah, yang menewaskan dua komandan senior Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, Iran mengirim 300 drone dan peluru kendali ke Israel pada 14 April 2024.
Serangan itu menandai peningkatan tensi permusuhan kedua pihak dari permusuhan perwakilan (al harb bil wakalah) atau perang proksi ke permusuhan dengan serangan langsung dan terbuka. Iran jelas mengirimkan pesan serius kepada Israel bahwa serangan itu belum mencerminkan kekuatan Iran yang sebenarnya.
Serangan besar yang diduga didesain tidak menimbulkan destruksi fatal ini sebenarnya dimaksudkan untuk menyatakan kepada Israel bahwa Iran bisa menjadi ancaman serius jika “garis merah” terus dilanggar Israel, seperti serangan ke konsulatnya di Suriah. Konsulat dan kedutaan dalam tradisi hubungan internasional adalah “tanah suci” yang tak boleh disentuh, bahkan oleh penguasa di negeri tempat perwakilan tersebut berada. Israel dianggap sudah bertindak terlalu jauh, meskipun mereka mengklaim konsulat berbeda dengan kedutaan. Israel dianggap telah menginjak-injak harga diri Iran sebagai kekuatan raksasa di kawasan, bangsa ahli waris peradaban superpower kuno Persia, pemimpin dunia Syiah, dan bangsa pembawa spiritualitas ahlul bait yang bahkan konon sangat disegani oleh para Kabbalis, penganut Yahudi.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menunjukkan rudal balistik Iran yang diambil dari Laut Mati di pangkalan militer Julis, Israel, 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Meskipun momentumnya berbarengan dengan serangan Israel ke Gaza dan kontribusi Iran sangat jelas dalam perlawanan Palestina, termasuk dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, faktanya Iran tidak melakukan ofensif langsung ke Israel ketika Gaza luluh lantak dan para pemimpin Hamas dihabisi. Yang dilakukan Iran “hanyalah” mendorong peningkatan “gangguan” melalui Hizbullah di Israel selatan dan aktivitas proksi-proksinya yang lain dalam skala terbatas.
Hubungan Iran dengan Israel sebetulnya cukup dinamis. Hubungan itu semula diwarnai oleh penolakan Iran terhadap kelahiran Israel pada 1948. Tapi, setelah pergantian kekuasaan di Teheran lewat Revolusi Islam Iran 1979, hubungan kedua negara berubah relatif cepat menjadi kerja sama yang didorong oleh kepentingan dan kecemasan yang sama. Namun hubungan ini kemudian lambat-laun berubah menjadi rivalitas terbatas.
Naiknya Shah Reza Pahlevi ke tampuk kekuasaan Iran pada 1953 menandai babak penting hubungan baru Israel dengan Iran. Irisan kepentingan dan persamaan persepsi mengenai ancaman bagi kedua negara mendorong perbaikan hubungan mereka secara signifikan. Menurut Dalia Dassa Kaye dkk. dalam Israel and Iran: A Dangerous Rivalry (2011), kerja sama ekonomi, energi,…
Keywords: Gaza, Hamas, Serangan Iran, Perang Iran-Israel, Konflik Timur-Tengah, Drone Iran, Perang Proksi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…