Jam Kerja Berlebih Banyak Dialami oleh Penduduk Perkotaan Periode Februari 2023

Data perbandingan jumlah jam kerja penduduk perkotaan dan perdesaan dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia pada bulan Februari 2023 memberikan gambaran menarik tentang pola kerja di kedua lingkungan tersebut. Terlihat bahwa sekitar 1,83% penduduk perkotaan dan 1,79% penduduk perdesaan tidak bekerja sama sekali, dimana hal ini mewakili penduduk yang menganggur.

 

Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam pola kerja antara penduduk perkotaan dan perdesaan. Sekitar 25,67% penduduk perkotaan bekerja dalam rentang waktu 1-34 jam per minggu, sementara di perdesaan, jumlah ini jauh lebih tinggi, mencapai 42,77%. Ini bisa mencerminkan adanya perbedaan dalam jenis pekerjaan yang tersedia di kedua lingkungan, dengan perdesaan cenderung memiliki lebih banyak pekerjaan yang bersifat musiman atau fleksibel.

 

Selanjutnya, sekitar 44,08% penduduk perkotaan bekerja dalam rentang waktu 35-38 jam per minggu, sedangkan di perdesaan, jumlah ini lebih rendah, yaitu 34,17%. Di sisi lain, sekitar 28,42% penduduk perkotaan bekerja sebanyak 49 jam per minggu, sementara di perdesaan, persentase ini sedikit lebih rendah, yaitu 21,27%. Data ini mencerminkan kompleksitas dalam pola kerja penduduk perkotaan dan perdesaan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk jenis pekerjaan yang tersedia dan kebutuhan lokal.

oleh: januari

---

Special Reports: