2025-02-02 13:50:10 Sejarah Aktual

Pergerakan Nilai Rupiah Pada Peralihan Kekuasaan Mei 1998

Baru-baru ini terjadi peristiwa menarik ketika google menyatakan nilai tukar rupiah berada di level delapan ribu per dolarnya. Datatempo coba membuka Arsip Tempo ke masa nilai tukar rupiah benar-banar mengalami fluktuasi karena peristiwa peralihan kekuasaan Soeharto tahun 1998.

Saat itu awal dan akhir kekuasaan Soeharto ditandai dengan dua hal: kecemasan dan peristiwa berdarah. Demonstrasi besar-besaran, penembakan mahasiswa, dan aksi massa yang memakan korban terjadi sesaat sebelum Soeharto mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, 1996.

Hal yang sama terjadi ketika ia dipaksa turun dari jabatannya. Di ujung 32 tahun pemerintahannya, keadaan ekonomi negara juga hancur. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terjerembap sangat cepat.

Terjungkalnya Rupiah

1997

Juli
Krisis ekonomi mulai menghantam Indonesia. Ditandai dengan nilai tukar rupiah yang terus merosot.

Aksi demonstrasi besar-besaran mulai muncul di kampus Institut Teknologi Bandung. Mereka menyuarakan reformasi. Aksi ini menjalar ke seluruh Indonesia. Mereka mencoba keluar dari kampus, sesuatu yang dilarang saat itu. Bentrokan mahasiswa dengan aparat keamanan pun terjadi di mana-mana.

15 Januari 1998
Presiden Soeharto menandatangani letter of intent dengan IMF di Jalan Cendana, Jakarta, disaksikan oleh Direktur Pelaksana IMF Michael Camdessus.

# 2/1/1998 : 5.985
# 8/1/1998 : 10.676.8
# 14/1/1998 : 7.287.2
# 23/1/1998 : 14.555
# 28/1/1998 : 11.041.8
# 3/2/1998 : 10.011.2
# 10/2/1998 : 7.287.9
# 16/2/1998 : 9.699.3

18 Februari 1998
Soeharto berencana membentuk "currency board system" (CBS) untuk menstabilkan rupiah. IMF mengancam akan memotong dana jika CBS diterapkan.

# 19/2/1998 : 8.566.5
# 23/2/1998 : 9.429.5
# 27/2/1998 : 8.569.5
# 10/3/1998 : 10.477.8

Sidang umum MPR menerima pidato pertanggungjawaban Soeharto periode 1993-1998 (10 Maret 1998)

MPR memilih kembali Soeharto sebagai presiden. Ini adalah periode ketujuh pemerintahannya, dan kali ini ia didampingi Wakil Presiden B.J. Habibie. (11 Maret 1998)

Presiden Soeharto mengumumkan Kabinet Pembangunan VII. Kabinet ini mengundang kontroversi, sebabnya memasukkan putri Presiden, Siti Hardijanti (Tutut), sebagai Menteri Sosial, dan Bob Hasan, sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan. (14 Maret 1998)

# 25/3/1998 : 8.290.8
# 13/4/1998 : 7.375.3
# 5/5/1998 : 8.042.4
# 9/5/1998 : 12.281.4

Empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas dalam unjuk rasa di kampus itu. (12 Mei 1998)

Kerusuhan massal pecah di sekitar kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Presiden Soeharto, yang sedang melawat ke Kairo, Mesir, mengatakan siap mundur secara konstitusional bila rakyat menghendaki (13 Mei 1998)

# 13/5/1998 : 11.194.1

Ribuan mahasiswa di berbagai daerah menggelar demonstrasi besar-besaran menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Di Jakarta, mereka menduduki kompleks DPR/MPR, Senayam (18 Mei 1998)

# 19/5/1998 : 12.281.4

Soeharto bertemu sejumlah ulama dan tokoh masyarakat, di istana. (19 Mei 1998)

Di Istana Merdeka, Soeharto membacakan pidato pengunduran diri sebagai presiden. (21 Mei 1998)

# 22/5/1998 : 10.900.9
# 26/5/1998 : 10.165.5
# 29/5/1998 : 11.117.7

Pemerintah diminta membayar seluruh tagihan kredit perdagangan (L/C) bank-bank dalam negeri oleh Kesepakatan Frankfurt. Ini merupakan prasyarat agar L/C yang diterbitkan oleh bank dalam negeri bisa diterima di dunia internasional. (4 Juni 1998)

# 15/6/1998 : 13.331.4

Tempo/PDAT

Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210

Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408 WA : 62 838 9392 0723 Email : [email protected]